Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sita Puluhan Senjata Tajam Hasil Tawuran Antar-Pelajar di Magelang

Kompas.com - 31/12/2017, 07:41 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com - Puluhan senjata tajam (sajam) berbagai jenis berhasil diamankan aparat Polres Magelang Kota, Jawa Tengah, sepanjang tahun 2017 ini. Sebagian besar sajam tersebut diamankan dari kasus tawuran antar-pelajar, antar-warga dan antar-kelompok di wilayah ini.

Kepala Polres Magelang Kota, AKBP Kristanto Yoga Darmawan, menyebutkan sepanjang tahun 2017 tercatat ada dua kali tawuran antar-pelajar, yang didominasi oleh pelajar SMK di wilayah Kecamatan Magelang Utara.

Kemudian, satu kali tawuran atau bentrok antar-warga dua kampung dan tiga kali tawuran antar kelompok di Kota Sejuta Bunga ini.

"Sajam-sajam ini diamankan anggota dari para pelaku tawuran. Ada golok, parang, gear sepeda motor, celurit dan sebagainya," kata Kristanto, dalam press release akhir tahun Polres Magelang Kota, Sabtu (30/12/2017).

Baca juga : Sebelum Jarah Toko Pakaian, Geng Motor di Depok Berencana Tawuran

Kristanto dan jajarannya berkomitmen untuk memberantas konflik sosial tersebut di masa yang akan datang. Pihaknya akan melakukan upaya preentif, preventif dan mengintensifkan patroli yang selama ini sudah berjalan.

"Jajaran kami di Polsek Magelang Utara bahkan diapresiasi masyarakat karena dengan upayanya telah mampu mengurangi aksi tawuran antar-pelajar. Di wilayah tersebut memang sebelumnya langganan terjadi tawuran," jalas Kristanto.

Kendati demikian, Kristanto menyebut angka kejahatan di Kota Magelang menurun 8,95 persen dari tahun 2016 lalu. Ada tiga kasus tindak pidana yang mendominasi, yakni pencurian biasa (konvensional) sebanyak 28 kasus, pencurian dengan pemberatan 23 kasus, dan penyalahgunaan narkotika 26 kasus.

Baca juga : Tawuran Murid SD di Makassar karena Cinta Segitiga

"Hasil penyelidikan dari kasus-kasus tersebut terungkap fakta bahwa mayoritas kejahatan dipicu oleh minuman keras. Sepanjang 2017 ini kami berhasil menyita sedikitnya 2.000 liter miras berbagai merk dan jenis," ungkapnya.

Adapun pada pelanggaran lalu lintas, jenis pelanggaran yang paling banyak dilakukan warga adalah tidak memiliki SIM sebanyak 14.131, kelengkapan kendaraan bermotor 9.223, tidak pakai helm 586, pelanggaran rambu lalu lintas 455 dan pajak terlambat 383 kasus.

"Dibanding tahun lalu, kejadian kecelakaan lalu lintas menurun 2 persen. Tahun lalu ada 37 orang korban meninggal dunia, tahun ini ada 28 orang," sebutnya.

Baca juga : Tawuran Warga Dua Kampung di Bekasi Utara, 1 Tewas

Saat ini, ujarnya, ada dua kasus tindak pidana korupsi yang sedang ditangani dan akan dinaikkan status penyidikannya pada 2018 mendatang. Dua kasus tersebut merupakan kasus terkait penyalahgunaan alokasi dana desa dan kasus di sebuah BUMN.

"Tunggu tanggal mainnya," ujar Kristanto saat ditanya lebih detail tentang kasus korupsi itu.

Kristanto mengakui ada beberapa kendala yang dihadapi anggota selama menjaga keamanan wilayah ini. Selain keterbatasan personil, juga sarana dan prasarana seperti Closed-Circuit Television (CCTV) yang masih minim di Kota Magelang.

"Kami berharap tahun depan Peraturan Daerah (Perda) tentang CCTV segera disahkan. Perda ini mewajibkan para pengusaha, lembaga dan institusi memasang CCTV. Keberadaan kamera pengawas ini cukup membantu dalam pengungkapan kasus," ucapnya.

Kompas TV Seorang tersangka mengaku awalnya berkumpul dengan gengnya untuk tawuran.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com