Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menebak Inisial "D", Pendamping Bima Arya dalam Pilkada Kota Bogor

Kompas.com - 29/12/2017, 12:31 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto memutuskan untuk maju kembali dalam Pilkada Bogor 2018. Keputusan Bima untuk kembali menyalonkan dirinya sebagai wali kota Bogor sudah mulai tercium sejak beberapa bulan lalu.

Catatan yang dimiliki Kompas.com, Rabu (30/8/2017), Bima menolak perjodohan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Nasdem untuk mendampingi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil sebagai wakil gubernur Jawa Barat dalam kontestasi Pilkada Jawa Barat 2018.

Saat itu, Bima mengungkapkan, ingin menuntaskan pekerjaannya sebagai wali kota dengan baik. Bima mengaku, masih ada pekerjaan rumah yang harus dibenahi seperti masalah sosial, kemacetan, dan infrastruktur.

"Saat ini pikiran, hati, jiwa raga saya masih di Bogor. Tidak mungkin saya menduakan (Bogor) sekarang. Masih banyak PR-nya," kata Bima, ketika itu kepada Kompas.com.

(Baca juga : Pimpinan KPK Restui Direkturnya Jadi Pasangan Bima Arya di Pilkada Kota Bogor )

Mulai saat itu, orang nomor satu di Kota Bogor ini mulai melakukan safari politiknya dengan menyambangi sejumlah kantor DPC maupun DPD partai politik yang ada di kota hujan.

Kini, di penghujung akhir 2017, Bima memutuskan siapa calon yang tepat untuk mendampinginya di pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bogor 2018.

Dalam pertemuannya dengan rekan-rekan pewarta di Rumah Makan Kluwih, Bogor, Jawa Barat, Kamis (28/12/2017), Bima mengisyaratkan bakal menggandeng calon wakilnya dari luar partai politik atau non-partai berinisial D.

Lantas siapa sosok pendamping Bima yang dimaksud?

Bima mengatakan, pertama, sosok pendampingnya adalah orang Bogor asli. "Bicara Bogor asli, artinya dia orang Bogor, bapak-ibunya orang Bogor, kakek-neneknya orang Bogor. Jadi, bukan imigran," sebut Bima.

(Baca juga : Saingi Bima Arya pada Pilkada Bogor, Dua Pasangan Maju Lewat Jalur Independen )

Kedua, sosok pendampingnya adalah orang yang berintegritas, lurus, dan lempeng (lurus). Ketiga, orang tersebut berasal dari non-partai.

"Inisialnya satu huruf aja ya, D. Sebentar lagi juga beredar namanya. Doakan saja," kata Bima.

Ia pun menjanjikan, akan mengumumkan nama sosok pendampingnya dalam waktu dekat ini. "Paling tidak, besok atau lusa sudah keluar namanya," tutur dia.

Desas-desus inisial nama "D" yang dimaksud Bima kuat mengarah kepada Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Dedie A Rachim.

Ketua KPK Agus Rahardjo pun membenarkan, bahwa Dedie telah berpamitan untuk mengundurkan diri dari jabatannya.

"Mungkin hari-hari ini sudah mempersiapkan administrasi pengundurannya," ujar Agus kepada Kompas.com, Jumat (29/12/2017).

Surat pengunduran diri Dedie sudah masuk ke bagian Sumber Daya Manusia (SDM) sejak 27 Desember 2017. Dedie telah menghadap pimpinan KPK untuk meminta izin mengundurkan diri.

"Sebelumnya Pak Dedie sudah memberi tahu dan pamit kepada pimpinan," sebut Agus. 

Kompas TV Angkot di Bogor Sudah Mulai Beroperasi Lagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com