Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Gajah di Aceh Mati Sepanjang 2017

Kompas.com - 28/12/2017, 19:27 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan, sepanjang tahun 2017 sebanyak 12 gajah tewas di provinsi itu. Dari jumlah itu, 11 di antaranya gajah liar dan satu gajah jinak.

Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, Kamis (28/12/2017), menyebutkan kasus gajah mati terbanyak ditemukan di Kabupaten Aceh Timur.

“Aceh Timur enam kasus. Bahkan terakhir pekan lalu masih ditemukan bangkai gajah,” katanya.

Dia menyebutkan, penemuan terakhir, kematian gajah itu dipastikan karena diracun oleh pihak yang tak bertanggung jawab.

“Dari hasil otopsi kita menyakini gajah betina yang tewas pekan lalu di Aceh Timur itu karena diracun. Ini terlihat dari kotoran, usus dan jantung yang menghitam,” terangnya.

Dia menyebutkan, untuk kasus gajah mati, ia sudah berkoordinasi dengan Polres Aceh Timur dan Polda Aceh agar ada tindakan hukum dan pengusutan terhadap pelaku yang meracun gajah tersebut.

“Koordinasi dengan penegak hukum kita lakukan, agar ada upaya penegakan hukum,” terangnya.

Baca juga : Konflik Gajah dan Manusia yang Tak Berkesudahan...

Selain itu, sambung Sapto, upaya mengatasi konflik gajah dan manusia terus dilakukan bersama pemerintah kabupaten/kota. Salah satunya, dengan membuat konservasi di kawasan itu.

“Konflik gajah dan manusia juga terus kita atasi, tentu ini butuh dukungan pemerintah kabupaten/kota,” pungkasnya.

Kompas TV Wahana Lingkungan Hidup Aceh meminta Pemerintah Aceh harus tegas terhadap penanganan konflik satwa liar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com