Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tidak Ada Kepanikan karena Setiap Hari Gunung Sinabung Meletus"

Kompas.com - 28/12/2017, 04:43 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Pos Pengamatan Gunung Sinabung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan bahwa gunung yang berada di Kabupaten Karo, Sumatera Utara, ini mengalami erupsi dengan amplitudo 120 milimeter selama 500 detik pada Rabu (27/12/2017) sore.

Letusannya disertai awan panas guguran dengan jarak luncur 3.500 meter ke arah tenggara-timur dan 4.600 meter ke arah selatan-tenggara. Angin bertiup ke arah timur-tenggara.

"Dari puncak kawah keluar asap disertai abu vulkanik kelabu hitam dengan tekanan sedang hingga kuat. Hujan abu vulkanik jatuh di beberapa di desa di sekitar gunung. Aktivitas vulkanik Gunung Sinabung masih tinggi, statusnya masih awas atau level 4 mulai Juni 2015 sampai sekarang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, Rabu malam.

"Meski ribuan penduduk terdampak langsung hujan abu vulkanik namun tidak ada korban jiwa. Juga tidak ada kepanikan akibat letusan karena hampir setiap hari Gunung Sinabung meletus," sambungnya.

Hujan abu menyebar di beberapa tempat seperti di Desa Sukanalu, Kota Tonggal, Kuta Tengah, Gamber, Berastepu, Jeraya, Pintu Besi, dan beberapa desa lain di sektor timur. Akibatnya, tanaman pertanian warga seperti kol, kentang, tomat dan arcis di seputaran Kecamatan Namanteran dan Simpangempat rusak terpapar lumpur abu.

Baca juga : Senang Kali Aku, Pengungsi Sinabung Bisa Salaman dengan Pak Presiden

Sutopo mengatakan, berdasarkan rekomendasi PVMBG, masyarakat dan pengunjung diimbau tidak melakukan aktivitas dalam radius 3 kilometer dari puncak, dan 7 kilometer untuk sektor selatan-tenggara, 6 kilometer untuk sektor tenggara-Timur, dan dalam jarak 4 kilometer untuk sektor utara-timur Gunung Sinabung.

Dia mengingatkan agar masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di dekat sungai-sungai yang berhulu di gunung setinggi 2460 mdpl tersebut agar tetap waspada terhadap ancaman bahaya lahar.

Masyarakat diimbau waspada

Mengingat telah terbentuk bendungan alam di hulu Sungai Laborus, maka penduduk yang bermukim dan beraktivitas di sekitar hilir daerah aliran sungai Laborus agar tetap menjaga kewaspadaan karena bendungan ini sewaktu-waktu dapat jebol bila tidak kuat menahan volume air, sehingga mengakibatkan lahar dan banjir bandang ke hilir.

Sampai hari ini, BNPB terus mendampingi dan memberikan bantuan kepada Pemda Karo dalam penanganan darurat erupsi Gunung Sinabung. Masih terus dilakukan penyelesaian relokasi warga yang tinggal di lingkar Gunung Sinabung.

Erupsi gunung yang terus menerus menyebabkan kawasan rawan bencana meluas dan beberapa desa-desa tidak bisa di tempati lagi. Masyarakat harus direlokasi ke tempat yang aman.

Sebanyak 3.331 kepala keluarga (KK) harus direlokasi. Sebanyak 370 KK dari Desa Bekerah, Desa Simacem dan Desa Sukameriah sudah direlokasi ke kawasan Siosar.

Lalu 1.863 KK dalam proses relokasi mandiri dan 1.098 KK akan direlokasi ke kawasan Siosar. Keduanya diharapkan selesai awal 2018 mendatang.

Bagi pengungsi yang tidak harus direlokasi, pemerintah telah membangun 348 unit hunian sementara.

"Tidak ada pengungsi di tenda-tenda. Masyarakat ihimbau untuk terus waspada dan menaati rekomendasi pemerintah. Tidak dapat diprediksikan sampai kapan gunung berhenti meletus. Parameter vulkanik dan seismisitas gunung masih tetap tinggi sehingga potensi letusan susulan masih akan tetap berlangsung," tegas Sutopo.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com