Menolak lupa akan perihnya dampak bencana, juga dilakukan masyarakat Gampong (desa) Pande, Kecamatan Kutaradja, Banda Aceh.
Seusai melaksanakan zikir dan doa bersama, warga menggelar simulasi kebencanaan. Simulasi ditujukan pada generasi muda, remaja, dan anak-anak.
Keuchik (kepala desa) Gampong Pande, Amiruddin mengatakan, simulasi ini penting agar masyarakat bisa memahami upaya penyelamatan diri jika bencana tiba.
“Gampong Pande hanya berjarak kurang dari satu kilometer dari bibir pantai. Untuk itu warga harus paham upaya penyelamatan diri, khususnya anak-anak muda," kata Amiruddin.
"Mereka (anak muda) tidak boleh lupa dan harus tahu kalau gampong ini pernah hancur karena bencana. Dan bencana bisa datang lagi sewaktu-waktu di masa kini dan yang akan datang. Jadi semua warga harus bisa menjadi warga yang tangguh,” tambahnya.
Amiruddin juga berharap Pemerintah Kota Banda Aceh bisa mendirikan bangunan penyelamatan diri atau escape building di desa mereka.
“Kami berharap di sini juga bisa dibangung escape building karena warga membutuhkan sebagai tempat tujuan evakuasi dan penyelamatan diri saat pertama bencana tiba,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.