Sehari Sebelum Malam Natal, Brimob Akan Sterilisasi Gereja di Medan

MEDAN, KOMPAS.com - Kapolda Sumut Irjen Pol Paulus Waterpauw melakukan peninjauan dan berkoordinasi dengan beberapa pimpinan gereja di Kota Medan terkait pengamanan ibadah Natal dan Tahun Baru.

Gereja pertama yang didatanginya adalah Gereja Katedral di Jalan Pemuda, Gereja Pentakosta Indonesia Maranatha di Jalan S Parman, dan Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Jalan Sudirman, Medan.

Paulus mengatakan, Polda Sumut akan melakukan pengamanan dengan penebalan personel di semua gereja, khususnya gereja-gereja besar di Sumut.

"Brimob akan melakukan sterilisasi tempat ibadah sehari sebelum ibadah malam Natal dimulai. Polda Sumut akan melaksanakan pengamanan ibadah Natal dan Operasi Lilin Toba 2017 sesuai protap yang berlaku," katanya, Kamis (21/12/2017).

(Baca juga : 16 Gereja di Solo Dapat Pengamanan Khusus Saat Natal )

Setiap gereja, diminta Paulus melakukan sosialisasi kepada jemaatnya terkait barang bawaan yang dibatasi, parkir kendaraan, dan hal-hal terkait keamanan ibadah.

"Segera informasikan kepada polisi kalau ada hal-hal yang mencurigakan, untuk dilakukan langkah antisipasi. Untuk mengantisipasi kemacetan dan kecelakaan, personel akan melakukan rekayasa lantas dan upaya-upaya mengantisipasi kemacetan," ucapnya.

Selain operasi pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, Polda Sumut juga melakukan langkah-langkah preventif secara sinergis. Ini dilakukan untuk menjamin kelancaran arus mudik dan arus balik serta ketersediaan dan stabilitas harga pangan pokok.

Operasi Lilin Toba 2017 akan dilaksanakan mulai 23 Desember 2017 sampai 1 Januari 2018. Operasi ini melibatkan 170.304 personel, terdiri atas 90.557 personel Polri, 20.070 TNI dan 60.177 personel dari instansi terkait beserta komponen masyarakat lainnya.

Untuk mengoptimalkan pengamanan, telah dibangun 1.609 pos pengamanan dan 643 pos pelayanan di seluruh Indonesia.

"Tolak ukur keberhasilan operasi lilin toba ini ditandai dengan terwujudnya kamseltibcarlantas, menurunnya angka kejahatan, tersedianya kebutuhan dan stabilitas harga bahan pokok, serta tertanggulanginya dampak bencana alam," ungkapnya.

Kepada personel yang bertugas, dia menekankan agar memetakan seluruh potensi kerawanan di masing-masing wilayah. Lakukan pendekatan dengan berbagai elemen masyarakat untuk mencegah terjadinya aksi sweeping oleh ormas. 

Ia juga meminta petugas meningkatkan kewaspadaan dalam mencegah aksi teror dan kejahatan konvensional yang meresahkan di pusat keramaian, tempat ibadah, dan tempat lainnya. 

"Bila tetap terjadi, lakukan tindakan tegas yang profesional. Optimalkan penggelaran anggota di tengah masyarakat, lakukan terobosan kreatif melalui rekayasa lalu lintas guna mengurai dan mengurangi kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Semoga pengabdian dan kerja keras kita memberikan manfaat bagi masyarakat," tegasnya.