Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengguna Curhat Rusaknya Jalan Akses Gerbang Tol Karawang Timur 1

Kompas.com - 21/12/2017, 17:12 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Sejak sepekan terakhir, Jalan Interchange Karawang Timur kembali rusak parah. Akibatnya, kemacetan hingga Jalan Raya Klari-Cikampek tidak bisa dihindari. Para pengguna jalan pun melayangkan protes.

Kerusakan terparah hanya berjarak 50 meter dari gerbang tol Karawang Timur 1. Bahkan,  berdasarkan pantauan di lokasi, badan jalan sebelah kiri hancur.

Air hujan yang mengalir tidak sempurna diprediksi menjadi penyebab badan jalan terkikis serta menimbulkan lubang besar dan panjang. Sementara hujan deras terus mengguyur Karawang beberapa hari terakhir.

Salah seorang sopir truk, Adit mengungkapkan, kerusakan jalan membuat ia harus melambatkan laju kendaraannya. Bahkan, untuk menghindari lubang ia harus mengambil jalan sebelah kanan.

"Hal ini membuat kendaraan yang baru keluar tol harus berhenti untuk memberi kesempatan kendaraan dari arah berlawanan melintas. Laju kendaraan dari arah tol pun ikut tersendat," tuturnya.

(Baca juga : Atasi Macet di Gerbang Tol Karawang Barat, Underpass Akan Dibangun)

Adit mengatakan, kondisi tersebut diperparah banyaknya kendaraan rusak akibat kecelakaan yang diparkir sembarangan di sekitar gerbang tol.

"Akibat jalan rusak dan penyimpanan mobil yang tidak teratur, kami harus menggunakan satu jalur untuk masuk atau ke luar tol secara bergantian," tambahnya.

Rusaknya akses menuju gerbang tol Karawang Timur 1 menyebabkan laju kendaraan tersendat. Pada jam berangkat dan pulang kerja, kemacetan berimbas pada Jalan Raya Klari-Cikampek.KOMPAS.com/Farida Farhan Rusaknya akses menuju gerbang tol Karawang Timur 1 menyebabkan laju kendaraan tersendat. Pada jam berangkat dan pulang kerja, kemacetan berimbas pada Jalan Raya Klari-Cikampek.
Menurutnya, kemacetan di sekitar akses tol Karawang Timur sudah berlangsung sejak lima hari lalu. Bahkan jalan tersebut sempat diperbaiki tiga minggu lalu. "Karena hujan deras, aspal mengelupas lagi dan lubang jadi semakin banyak," katanya.

Kemacetan, sambung dia, bisa mencapai beberapa kilometer. Bahkan kerap berimbas ke jalan arteri Jalan Raya Klari-Cikampek.

Pengguna jasa tol lainnya Sandhi berharap, Jasa Marga segera memperbaiki kerusakan tersebut. Ia pun berharap mobil-mobil rusak akibat kecelakaan tidak diparkir sembarangan.

Sandi Khawatir, jika kerusakan akses tol tidak segarta diperbaiki, kemacetan panjang bakal terjadi saat Natal dan Tahun Baru. Sebab biasanya, pada dua momentum itu, volume kendaraan yang melintasi akses tol Karawang Timur meningkat tajam.

(Baca juga : Jupe: Mobil Gaston Terbakar di Pom Bensin Tol Karawang)

Humas PT Jasa Marga Handoyo membenarkan kerusakan cukup parah akses jalan menuju gerbang tol Karawang Timur. Pihaknya berjanji segera melakukan perbaikan darurat yang sifatnya sementara sebelum libur panjang Natal dan Tahun Baru tiba.

"Nantinya jalan tersebut akan kita perbaiki secara khusus dan akan makan waktu untuk perbaikannya," tuturnya.

Pihaknya, lanjut Handoyo, sudah sering memperbaiki jalan akses gerbang tol Karawang Timur 1. Namun karena kondisi tanahnya labil,  jalan menjadi mudah rusak.

"Memang harus ditangani secara khusus karena kondisi tanahnya yang labil. Tapi perbaikan itu membutuhkan waktu. Makanya untuk sementara kita hanya perbaikan darurat saja," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com