Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Daerah Ini, Sampah Diolah Jadi Pupuk, Gas, hingga Bio Solar

Kompas.com - 21/12/2017, 08:17 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

BREBES, KOMPAS.com - Penanganan sampah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah diolah menjadi berbagai produk bermanfaat. Semua sampah di lokasi itu diolah menjadi pupuk (kompos), gas metana, hingga bio solar.

Olahan sampah itu mulai dipraktekkan Pemkab Brebes sejak 2014 di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) di Desa Gandasuli, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes. Uniknya, pengolahan menggunakan mesin sederhana, yang dijalankan secara konvensional.

Dalam operasinya, sampah diangkut menggunakan truk roda ganda ke TPST. Kemudian sampah dimasukkan ke mesin yang mampu memisahkan sampah organik dan anorganik. 

Potongan sampah organik yang dicacah mesin tersebut diolah kembali melalui mesin lanjutan hingga nantinya dijadikan pupuk (kompos).

(Baca juga : Sampah Organik Diolah Jadi Kompos )

Sampah organik dimasukkan dalam tabung untuk dilakukan fermentasi. Dalam waktu tiga hari, tabung penampungan biasanya dipenuhi gas metan. Sampah yang membusuk menjadi kompos yang dapat digunakan sebagai pupuk.

Sementara sampah plastik berhasil diurai melalui mesin itu. Sampah plastik kemudian diolah lagi hingga menjadi bio solar. Solar dari sampah itu pun dikembalikan untuk menghidupkan mesin.

Timbunan sampah organik lainnya dimanfaatkan untuk membuat gas metana. Gas ini diupayakan menjadi penggganti gas elpiji yang digunakan masyarakat setempat.

"Sejak 2014, dengan modal Rp 400 juta," kata Anim Sartono, insinyur penemu mesin pengolah sampah itu, Rabu (20/12/2017).

Ia menjelaskan, penggunaan alat pengolah sampah sebenarnya sudah dilakukan sejak tahun 2000. Namun di TPST Gandasuli, operasi mesin baru di tahun 2014.

(Baca juga : Warga Bandung Kembangkan Alat Pengolah Sampah Organik Penghasil Listrik )

Setiap hari, sambung dia, lokasi pengolah sampah menampung 3 truk sampah. Sampah yang datang kemudian diolah dan dimasukkan ke dalam mesin.

Pengolahan sampah itu, mampu membuat 8 ton kompos, 9 kg gas metan dan 200 liter bio solar.

"Jadi ini semua muter. Kompos bisa digunakan untuk pupuk, gas untuk memasak, dan BBM untuk mengoperasikan mesin," tuturnya.

TPST Gandasuli yang beroperasi secara mandiri menarik perhatian Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Ia pun melihat dan memuji proses pengolahan sampah di Gandasuli.

Menurut Ganjar, model pengolahan sampah di Gandasuli dapat diterapkan di daerah lain. Pola itu juga mengatasi persoalan sampah di lahan yang terbatas.

"Ini model mengatasi masalah sampah. Di lahan sedikit dapat mengolah sampah. Organik jadi kompos, yang lain dijadikan gas metana dan bio solar. Ini pengolahan sampah mandiri karena betul semua berputar," ucapnya. 

Kompas TV Komunitas La Trucyclerie Ubah Sampah Organik Jadi Pupuk
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com