Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi, Bungkus Mi Instan, dan Bunga Edelweis

Kompas.com - 20/12/2017, 15:13 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Semasa kuliah di Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Presiden Joko Widodo aktif di kegiatan mahasiswa pencinta alam (mapala). Sebagai seorang mapala, Presiden Joko Widodo melakukan aktivitas pendakian di beberapa gunung di Indonesia. 

Pernah suatu ketika, saat melakukan pendakian, Jokowi memarahi temannya yang membuang sampah sembarangan. Peristiwa ini diceritakan langsung oleh Budi Supriyambodo, anggota Silvagama yang seangkatan dengan Presiden Joko Widodo.

"Zaman dulu saat melakukan pendakian gunung yang terpencil, makanan favorit ya mi instan," ujar Budi Supriyambodo saat ditemui sesuai mengikuti acara reuni Fakultas Kehutanan, Selasa (19/12/2017).

Supriyambodo mengungkapkan, Jokowi pernah marah ketika sedang nge-camp di gunung. Jokowi marah karena melihat temannya membuang bungkus mi instan sembarangan.

"Ketika sedang masak, teman-teman dimarahi karena buang bungkus mi sembarangan," ucapnya.

Setelah memarahi teman-temannya, lanjut Supriyambodo, Jokowi lalu mengambil bungkus mi yang dibuang oleh temannya itu dan memasukkan ke kantong. Setelah itu, Jokowi membawa turun bungkus tersebut dan membuangnya ke tempat sampah.

"Bungkus-bungkus mi instan itu dikantongi, dibawa sampai turun, dan dibuang ke tempat sampah," tuturnya.

Tak hanya itu, Supriyambodo menceritakan kebanggaan mendaki gunung kala tahun 1980-an itu adalah sampai ke puncak. Selain itu, juga mengambil bunga edelweis sebagai bukti telah sampai ke puncak.

Namun, Jokowi tidak setuju memetik bunga edelweis. Dia menasihati teman-temannya agar jangan memetik dan membawa turun bunga edelweis. Sebab, nantinya bunga tersebut ketika sampai di bawah hanya menjadi sampah.

"Pak Jokowi mengatakan cukup dinikmati saja keindahannya. Kalau dibawa turun, nantinya kita akan hanya menjadikan dia (bunga edelweis) sampah, padahal dia (bunga edelweis) indah. Nah, kata-kata itu yang paling berkesan bagi saya sampai saat ini," ujar Supriyambodo.

Baca juga: Dosen Pembimbing Skripsi Cerita Blak-blakan soal Jokowi saat Mahasiswa

Supriyambodo mengungkapkan, sebagai seorang mapala, Jokowi sering pergi naik gunung, terutama saat liburan. Bahkan, Jokowi pernah ikut ekspedisi pendakian Gunung Kerinci.

"Sering mendaki Gunung Merapi kalau malam Minggu atau liburan, kan waktu itu jomblo. Mendaki Gunung Kerinci juga saat ekspedisi," bebernya.

Menurut dia, karena zaman dahulu belum ada tas carrier seperti sekarang ini. Kalaupun ada, harganya masih mahal sehingga teman-teman membuat tas carrier sendiri.

"Dulu carrier kan mahal. Kita sampai bikin sendiri pakai pipa ringan dengan kantong gandum, lalu seperti panci dan penggorengan itu diikat di tas bagian luar, Pak Jokowi juga. Seperti yang dipakai Pak Jokowi naik gunung juga sepatu kets," ucapnya.

Selama bersama dengan di mapala dan perkuliahan, imbuhnya, Jokowi merupakan sosok yang ngemong, menghargai pendapat teman-temannya, dan cenderung menjadi pendengar yang baik.

"Pak Jokowi itu sejak dulu orangnya ngemong, sesama teman tidak pernah merasa paling hebat, dan menghargai pendapat orang lain. Sampai kami ejek seperti orang tua saja, tapi memang dia selalu menjadi pendengar yang baik," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo dan Iriana Joko Widodo menghadiri acara puncak peringatan Dies Natalis ke-68 UGM di Graha Sabha Pramana, Yogyakarta, Selasa (19/12/2017).

Pada acara puncak ini, Presiden Joko Widodo didaulat memberikan kuliah umum. Setelah memberikan kuliah umum, Presiden Joko Widodo menghadiri acara reuni di Fakultas Kehutanan UGM.

Kompas TV Di hadapan seluruh sivitas akademika, guru besar dan tenaga pendidik, Presiden Jokowi menyampaikan orasi ilmiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com