Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Elektabilitas Ridwan Kamil Turun jika Sudah Berpasangan

Kompas.com - 19/12/2017, 09:33 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Indonesia Strategic Institute atau Instrat merilis hasil suvei untuk memotret pesepsi warga Jawa Barat menjelang Pilkada Jawa Barat 2018.

Hasilnya, untuk sisi popularitas, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil kalah dibandingkan dengan Deddy Mizwar. 

Popularitas Deddy Mizwar berada di angka 92 persen, Ridwan Kamil 83 persen, dan Dedi Mulyadi 65 persen. Deddy Mizwar lebih dikenal melalui televisi, sementara Ridwan Kamil lebih menguasai media sosial.

Namun, untuk sisi elektabilitas, Ridwan Kamil dengan angka 28 persen berada di atas Deddy Mizwar yang memiliki angka16 persen dan Dedi Mulyadi di angka 13 persen. Nama lainnya, seperti Puti Guntur Soekarno dan Anton Charliyan, angkanya di bawah 5 persen. 

"Secara umum hasil surveinya masih menunjukkan indikasi yang sama dengan hasil-hasil survei sebelumnya, juga mengonfirmasi hasil survei lembaga berbeda nomor pertama masih Kang Emil, kedua Bang Deddy Mizwar, dan ketiga Kang Dedi Mulyadi," ungkap analis sosial Instrat, Adi Nugroho, Senin (18/12/2017) malam.

Adi menambahkan, ada fenomena unik ketika skema survei memasangkan Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil—dengan siapa pun kandidat-kandidat partai politik pendukungnya yang diseleksi melalui jalur konvensi. 

"Yang menarik pada saat kombinasi dilakukan antara cagub dan cawagub dari Kang Emil jika dipasangkan berpotensi menurunkan elektabilitas beliau," ujarnya. 

Baca juga: Ridwan Kamil di Mata Wakil Rakyat Kota Bandung

Dengan kondisi demikian, kemungkinan besar persaingan kontestasi Pilkada Jawa Barat 2018 setelah pendaftaran bakal ketat. Dalam hasil survei, jika Emil berpasangan dengan Uu Ruzhanul Ulum sebagai kandidat yang memiliki elektabilitas tertinggi dari kader-kader partai pendukung Emil, seperti Maman Imanulhaq, Syaiful Huda, Saan Mustopha, Asep Mousul, dan Daniel Mutaqien, elektabilitasnya turun dari 28 persen menjadi 21 persen. 

Emil-Uu akan bersaing ketat dengan pasangan Deddy Mizwar-Ahmad Syaikhu dengan elektabilitas 14 persen dan Dedi Mulyadi-Anton Charliyan dengan elektabilitas 9 persen.

"Disparitas antara Kang Emil dan Kang Deddy Mizwar semakin kecil," katanya. 

Setelah diteliti, lanjut Adi, elektabilitas Emil turun setelah dipasangkan akibat sebagian pemilihnya kabur, terutama pemilih yang masih mengambang (swing voters). 

"Saat dipasangkan dengan cawagub lain, nilai yang belum menentukan jawaban menjadi tinggi," katanya. 

Baca juga: Putus Dengan Golkar, Ridwan Kamil: Saya Ikhlas...

Adi berpendapat, jika pasangan yang sudah diskemakan dalam survei dipertahankan, masyarakat bisa menikmati pesta demokrasi Pilkada Jawa Barat 2018 yang kompetitif. 

"Pasangan Deddy Mizwar-Syaikhu berpeluang membuat persaingan menjadi lebih ketat," lanjutnya.

Kompas TV Ridwan Kamil mengaku belum mendapat surat pencabutan dukungannya oleh Partai Golkar di gelaran Pilkada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com