Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Deddy Mizwar di Mata Wakil Rakyat Jawa Barat

Kompas.com - 19/12/2017, 08:17 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

“Secara politik niat beliau (maju di Pilkada Jawa Barat 2018) tidak mengganggu sama sekali,” ucapnya.

Fraksi PPP

Sementara itu, Pepep Saeful Hidayat dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan menilai kinerja Demiz sebagai pendamping gubernur Aher bisa dikatakan cukup baik. “Tapi tidak bisa disebut luar biasa,” kata Pepep.

Pepep menambahkan, untuk saat ini sulit menilai kinerja Demiz secara perseorangan. Namun jika dilihat secara pasangan, Pepep mengatakan apresiasi kepada Aher-Demiz baru bisa diberikan sebatas kesuksesan menjaga harmonisasi dan kondusivitas pemerintahan di Jawa Barat.

“(Kinerjanya) normatif saja karena tidak mungkin dia (Demiz) menguarkan kebijakan sendiri. Sebagai pembantu gubernur ya, dia (Demiz) sukses,” ungkapnya.

Baca juga : Pengamat: Deddy Mizwar dan Ridwan Kamil Berpotensi Ditinggalkan Partai Koalisi

Fraksi PKB

Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang diwakili Oleh Soleh menilai, kinerja Demiz dipandang sudah cukup baik menjaga komunikasi dan koordinasi dengan gubernur Aher.

Namun demikian, secara umum kinerja keduanya dinilai belum maksimal terutama dalam hal pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

“Banyak yang belum diperbaiki. Di Jawa Barat ini persentase kemiskinan dan pengangguran masih sangat tinggi. Dan, tidak kalah penting adalah pembangunan daerah terpencil masih minim. Jabar selatan saja belum tersentuh,” ujarnya.

Selain itu, Demiz selama ini dinilai tidak memiliki kreativitas dalam memimpin Pemerintahan.

“PKB belum melihat improvisasi dan inovasi beliau. PKB justru mau menanyakan, apa yang diajukan beliau untuk memajukan Jawa Barat,” tegasnya.

Fraksi Demokrat

Anggota Fraksi Partai Demokrat, Irfan Suryanegara mengatakan, tidak adanya konflik antara gubernur dan wakil gubernur selama ini dapat diartikan Demiz dan Aher mampu bekerja sama dengan baik.

“Pemprov Jawa Barat sering dapat penghargaan, otomatis penghargaan itu untuk gubernur dan wakil gubernur. Selama ini juga tidak ada keluhan dari Pak Aher. Sekian tahun sangat kondusif,” jelas Irfan.

Irfan menilai wajar bahwa Demiz tidak menunjukkan banyak improvisasi dan inovasi. Sebab, posisinya hanya sebagai "serep" dari Aher.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com