Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mantan Anak Jalanan yang Kini Menjadi Pengusaha Sukses Sablon

Kompas.com - 13/12/2017, 12:55 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

 

Seiring dengan kehamilan istrinya yang menginjak tujuh bulan, Rulli memutuskan untuk meninggalkan Bali dan kembali ke Yogyakarta. Meskipun Rulli mengaku sudah cocok dengan Bali, namun kondisi memaksanya kembali ke kota Gudeg.

"Saya sempat kembali lagi ke Bali naik motor, karena sudah cocok mau gaji berapapun tidak masalah. Tapi tidak ada tempat di sana dan memang harus kembali," tuturnya.

Baca juga : Bangun Hotel Burung Walet, Pengusaha di Sebatik Ini Raup Untung Besar

Berbekal ilmu yang didapatnya selama bekerja di Bali, Rulli mencoba keberuntungan dengan melamar pekerjaan di beberapa vendor sablon di Yogyakarta.

"Tiga kali dapat pekerjaan, tapi selalu saja ada kendala dan saya memilih keluar. Kendalanya, misalnya kerjaan yang harus saya kerjakan enggak jelas, terus beberapa karyawan ada yang enggak jujur, kan ya bikin tidak nyaman," ujarnya.

Usaha dari nol

Rulli akhirnya membulatkan tekad dan memberanikan diri meraih mimpinya dengan kembali membangun usaha sablon sendiri dari nol. Apalagi, dirinya sudah mempunyai bekal ilmu yang cukup mumpuni tentang sablon.

Ia mulai mengumpulkan alat-alat sablon lama yang masih bisa digunakan. Sebab modal yang ada tidaklah banyak.

"Setelah istri melahirkan, saya pilih ngekos, sekalian buka sablon dan kebetulan ada tabungan saat di Bali dulu. Kamar kos 3x6 saya bagi, untuk kerja dan tidur," tuturnya.

Penghasilan dari buka sablon sendiri ini, menurut Rulli, sudah lumayan bisa untuk hidup. Bahkan ia bisa menabung meski tidak banyak.

"Lumayan sebulan dapat Rp 2,4 juta sampai Rp 2,5 juta. Bagi saya dapat segitu hidup di Yogya sudah aman, bisa nabung sedikit-sedikit," ucapnya.

Seiring berjalannya waktu, Rulli bertemu dengan seseorang yang dahulu menjadi pelanggan di tempatnya bekerja. Orang tersebut ternyata sedang membuka usaha sablon. Karena orderannya banyak, maka beberapa diberikan agar dikerjakan oleh Rulli.

"Ada customer yang mencari karena tahu saya buka sendiri, lalu bertemu dengan tukang jahit langganan saya. Tukang jahit ini yang mempertemukan saya, ya akhirnya diberikan orderan," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com