Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Mantan Anak Jalanan yang Kini Menjadi Pengusaha Sukses Sablon

Kompas.com - 13/12/2017, 12:55 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah pepatah "usaha tidak akan pernah mengkhianati hasil" memang benar adanya. Ketekunan dan kerja keras yang dilakukan oleh Rulli Nur Handoko (36) untuk meraih impiannya mempunyai vendor kaus demi hidup yang lebih baik kini terwujud.

Namun demikian, apa yang diraih oleh Rulli Nur Handoko saat ini tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Rulli, panggilan Rulli Nur Handoko, pernah hidup di jalanan dari tahun 2000 hingga 2008.

"Waktu kelas 3 SMA tahun 1999, saya minta motor ke orangtua tapi tidak dikasih. Sebagai pelarian, saya keluar dari sekolah dan hidup di jalanan," ujar Rulli, Senin (11/12/2017).

Selama hidup di jalanan, hari-harinya dihabiskan dengan mengamen dan tidur di emperan toko. Uang yang didapatkannya, untuk minum-minuman keras hingga melancong dari kota ke kota.

"Jarang pulang, paling tiga bulan sekali. Kalau di jalanan tidur ya di emperan toko," kisahnya.

Pada tahun 2008, Rulli mengalami kecelakaan saat melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Depok. Ia terjatuh dari atas truk yang ditumpanginya saat di Tol Cirebon, akibatnya lutut kanan Rulli bergeser.

Modal Rp 60.000

Beberapa hari sepulang dari Depok, dan masih mengunakan alat bantu jalan, Rulli datang ke sebuah acara musik. Saat di acara tersebut, Rulli bertemu dengan seseorang yang baginya sudah dianggap sebagai bapak. Di situ, Rulli dinasihati oleh temannya agar jangan dulu main sebelum sembuh.

Nasihat itu ternyata mengetuk hati Rulli. Ia mulai berpikir untuk menata hidup. Namun Rulli merasa bingung mencari pekerjaan.

"Saya sudah capek hidup di jalanan, mau mencari pekerjaan tapi kan ada tatto. Saya berpikiran pasti sulit, karena tatto jaman segitu masih dianggap tabu," terangnya.

Rulli akhirnya memutuskan untuk mencoba membuka usaha sablon kaus kecil -kecilan di rumahnya.

Bermodal uang Rp 60.000 pemberian pacarnya yang sekarang menjadi istrinya dan menggunakan alat bekas milik kakaknya, Rulli mulai merintis usaha sablon di rumahnya.

"Saat main ke rumah teman-teman jalanan, ternyata mereka punya usaha sablon dan saya sempat bantu-bantu, hingga tahu lah sedikit ilmunya. Tapi masih sablon manual," tuturnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com