Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Di-"upgrade", Pesawat F-16 Bantuan AS untuk TNI AU Punya Banyak Kelebihan

Kompas.com - 12/12/2017, 23:38 WIB
Muhlis Al Alawi

Penulis

MADIUN, KOMPAS.comPesawat tempur jenis F-16 bantuan AS yang dihibahkan ke TNI AU merupakan pesawat bekas pakai. Namun, setelah di-upgrade jadi memiliki banyak kelebihan. Selain jago bertempur jarak dekat, pesawat tempur itu juga jago bertempur jarak jauh.

"Pesawat F-16 dapat mendeteksi sasaran dari jarak dekat maupun jauh. Radar pendeteksi dapat mencari sasaran dari jarak 10 mil hingga 200 mil. Bahkan, tinggi dan besaran sasaran dapat dideteksi," kata Mayor (Pnb) Pandu Eka, salah satu penerbang tempur Lanud Iswahjudi, kepada wartawan, Selasa (12/12/2017).

Menurut Pandu, jangkauan kemampuan radar pesawat tempur F-16 yang sudah di-upgrade bila saat menyerang tidak perlu datang mendekat. Pasalnya, pesawat tempur ini dilengkapi rudal dengan jarak tempuh hingga ratusan mil.

"Pesawat dilengkapi sembilan hard point untuk tempat misil. Pesawat ini dapat bertempur air to air (antar-udara) hingga air to ground (udara ke tanah) dan membawa sembilan ton misil dengan berat take off maksimal 19 ton," ungkap Pandu.

Pandu mengatakan, pesawat tempur jenis F-16 tipe CD yang sudah di-upgrade sudah dilengkapi sistem avionik (perangkat elektronik). Selain itu, memiliki radar pencari sasaran hingga RWR (radar warning receiver) untuk mendeteksi ancaman musuh.

Baca juga: Tiba di Indonesia, Pesawat Tempur Bantuan AS Bisa Dipakai hingga 20 Tahun

Untuk sistem pertahanan, kata Pandu, pesawat itu dilengkapi radar peringatan musuh. Teknisnya, peringatan langsung menyala jika pesawat terkunci radar musuh sehingga pesawat langsung bisa menghindar.

Pandu mengatakan, pesawat tempur jenis F-16 ini juga dilengkapi sistem chaff untuk mengecoh pendeteksian radar musuh. Dengan demikian, pesawat musuh bisa salah mendeteksi.

"Kalau misil telanjur diluncurkan, masih ada sistem flare atau pengecoh sinyal panas. Lewat sistem ini dapat membelokkan misil pesawat," jelas Pandu.

Komandan Lanud Iswahyudi Marsma TNI Samsul Rizal menyebut total biaya mendatangkan 24 pesawat bantuan AS sebesar 690 juta dollar AS. Biaya itu sudah termasuk untuk upgrade.

"Jadi pesawat ini sebelum dikirim mendapat perbaikan terlebih dulu. Pengiriman bertahap dan ini pengiriman terakhir kali," kata Samsul.

Samsul menjelaskan, hadirnya pesawat tempur bantuan AS menjadikan Lanud Iswahyudi memiliki 10 pesawat tempur F-16 CD dan AB di Skadron 3. Sepuluh pesawat tempur F-16 AB sudah berada di Lanud Iswahyudi sejak 1989 silam. Selain itu, terdapat 16 pesawat T 50 Golden Eagle di Skadron 15.

Kompas TV Gabungan TNI Angkatan Udara Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, dengan Angkatan TNI Angkatan Adi Sucipto, Yogyakarta, memukau ratusan warga Pekanbaru.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com