KARANGASEM, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan sebuah pusat distribusi logisitik pendamping untuk melayani kebutuhan pengungsi akibat letusan Gunung Agung, Karangasem, Bali.
Sebelumnya, pos komando dipusatkan di Tanah Ampo, Kecamatan Manggis, Karangasem. Namun, untuk mengantisipasi hal terburuk, BNPB menyiapkan pusat logisitik pendamping.
Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB, Lilik Kurniawan mengatakan, rencana ini tidak lepas dari catatan letusan Gunung Agung tahun 1963. Saat itu, Karangasem sempat terisolasi akibat putusnya akses jalan.
"Rencananya pendekatan logistik diupayakan pendampingan bersama Pemerintah Provinsi Bali," kata Lilik di pos pantau Gunung Agung, Selasa (12/12/2017).
(Baca juga : Tindakan Pertama yang Harus Dilakukan Warga jika Gunung Agung Erupsi)
Pos Pendamping ini rencananya akan dipusatkan di gedung Politeknik, Denpasar di jalur By Pass yang menghubungkan Kota Denpasar dan Karangasem.
Pos logisitik pendamping ini akan melayani kebutuhan logistik pengungsi yang tersebar di lima Kabupaten. Dari pos pendamping kemudian didistribusikan ke kabupaten. Dari kabupaten lalu ke tingkat kecamatan hingga desa.
"Begitu kondisi memburuk akan mensuplai lima kabupaten termasuk Karangasem," ujarnya.
Dari pantauan BNPB, banjir lahar dingin dari Gunung Agung di sejumlah titik membawa serta material yang berpotensi merusak akses jalan.
Apalagi curah hujan terus meninggi dalam beberapa waktu ke belakang. "Ancaman sungai yang nyata terlihat saat ini, kita terus berkordinasi dengan BMKG untuk mengetahui curah hujan," tutupnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.