Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengakuan ABK yang Kapalnya Terbakar di Perairan Lombok

Kompas.com - 11/12/2017, 19:05 WIB
Fitri Rachmawati

Penulis


LOMBOK, KOMPAS.com - Tidak ada yang menyangka kapal yang mereka siapkan untuk berlayar menuju pulau yang kaya dengan ikan lautnya, yaitu di Merauke, Papua, bakal terbakar di perairan Lombok, Minggu (10/12/2017).

Pelayaran dari Pelabuhan Indramayu menuju basecamp Teluk Benoa, Bali, sebelum ke Merauke, tak berjalan mulus. Saat itu para anak buah kapal (ABK) tengah istirahat dan sebagian sedang bersantai.

“Saya lagi main catur di kapal, tiba-tiba ada yang teriak, api dari cerobong, atap kapal langsung dilalap. Waktu itu saya tidak lompat, tapi berusaha padamkan api,” cerita Sanusi, Senin (11/12/2017).

Sepanjang usianya menjadi nelayan, pemuda tersebut baru kali ini mencoba peruntungan berlayar ke Papua. Demikian juga dengan sejumlah rekannya yang lain.

“Kami ini semua dari Indramayu, menghabiskan waktu di laut meninggalkan keluarga, sudah biasa, tapi tidak untuk celaka,” kata Diman, ABK lainnya.

Baca juga: Kapal Kebakaran di Perairan Lombok, Semua ABK Ditampung di Pelabuhan Lembar

Sementara itu, menurut Sutirman, nakhoda kapal berlogo 212 itu, mereka memang bertujuan mencari ikan di Jayapura dan bisa menghabiskan waktu berbulan-bulan.

“Tapi, kalau kapal kami terbakar, terpaksa kami harus kembali lagi, menyusun rencana berikutnya,” kata Sutirman.

Para ABK mengatakan bahwa terbakarnya kapal mereka diduga karena terlalu panas di bagian teropong, dan apinya langsung melalap atap yang terbuat dari kayu berlapis fiber. Kebakaran itu bukan karena cuaca, gelombang pun tidak besar.

“Ini pertama kami menjajal ke Merauke, biasanya hanya di perairan Indramayu. Kami dengar ikan di Merauke melimpah,” ungkap Sutirman.

Sejuah ini semua awak kapal terbakar masih menunggu proses dipulangkan ke Indramayu melalui Pelabuhan Lembar.

Kompas TV Kapal pesiar kecil jenis SY Bora yang sudah tidak berawak lagi, terdampar di wilayah perairan Merauke.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com