Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Sekolah Kelautan Sekali-sekali Banjir Ndak Apa-apa

Kompas.com - 08/12/2017, 17:56 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjanjikan pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan fasilitas lainnya di sekolah di Gunungkidul, Yogyakarta, yang terdampak bencana banjir beberapa waktu lalu.

"Alhamdulillah, menurut saya, dari dua sekolah ini dampak dari bencana kemarin relatif tidak terlalu serius dibanding Pacitan karena itu penanganannya saya kira tidak terlalu berat. Saya datang ke sini semua sudah bersih dan rapi," kata Muhadjir, Jumat (8/12/2017).

Menurut dia, perbaikan yang cepat karena hasil dari masyarakat dan pemerintah kabupaten. SMP 3 Saptosari akan dibantu RKB dan fasilitas komputer sebagai pengganti komputer yang rusak akibat banjir.

"Untuk SMP (SMPN 3 Saptosari) kami bantu fasilitas penambahan komputer dan perpustakaan, kemudian mungkin ruang kelas baru (RKB) lantai dua sehingga nanti jika banjir bisa lari ke atas tidak ada yang tenggelam," jelasnya.

Untuk SMKN 1 Tanjungsari, pemerintah pusat melalui Kemendikbud akan membantu RKB. Meski demikian, pihaknya menilai tidak perlu relokasi. "Di sini (SMK N 1 Tanjungsari) nanti dibangun ruang kelas baru untuk lantai dua, tidak perlu direlokasi. Ndak, katanya nanti di sana dari pemerintah provinsi akan dibangun embung. Yang di sana (SMPN 1 Saptosari) Pak Wakil Bupati akan membangun sudetan (luweng/goa vertikal agar air lancar)," tutur dia.

Baca juga: Kerugian akibat Siklon Cempaka di Gunungkidul Mencapai Rp 100 Miliar

Muhadjir menilai untuk peralatan di SMKN 1 Tanjungsari tidak perlu penambahan peralatan karena sebagian besar peralatan bisa diselamatkan. "Selain RKB peralatan masih bagus. Peralatan yang rusak sudah diperbaiki sendiri. Begitu bagus jangan sedikit-sedikit minta, apalagi ini (SMK Jurusan Kelautan) kelautan sekali-sekali banjir ndak apa-apa," ujar dia.

Sementara Kepala Sekolah SMKN 1 Tanjungsari, Sudiarto, mengatakan, kerugian akibat banjir lalu sekitar Rp 1 miliar karena sejumlah peralatan, seperti genset, buku, dan sejumlah peralatan elektronik lainnya. Sekolahnya hampir setiap musim hujan selalu dilanda banjir. "Selain kerugian materiil, kemarin anak-anak terganggu dalam belajar mengajar," kata Sudiarto.

Kepala Sekolah SMPN 3 Saptosari, Mulyono, mengatakan, untuk kerugian sejumlah buku dan komputer rusak tidak bisa diselamatkan karena banjir datang secara tiba-tiba. "Komputer rusak dan sejumlah buku pelajaran, dan mebel rusak karena banjir," ucap Mulyono.

Kompas TV Cuaca ekstrem terjadi selama 2 hari akibat siklon cempaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com