Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah 3 Bulan Persediaan Obat RSUD Embun Fatimah Batam Kosong

Kompas.com - 07/12/2017, 13:53 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embun Fatimah Batam sudah tidak memiliki persediaan obat hingga jarum suntik buat pasiennya. Kondisi ini berlangsung sejak tiga bulan lalu. 

Selain tak memiliki obat, sejumlah peralatan medis seperti alat transfusi darah dan mesin rontgen tidak berfungsi baik. 

"Ini benar-benar menyedihkan. Rumah sakit tempat mengobati orang sakit malah menjadi tempat buat orang tambah sakit," kata Joko Mulyanto, Ketua Komisi IV DPRD Batam, Kamis (7/12/2017).

Kondisi RSUD Fatimah Batam terungkap setelah pihaknya melakukan inspeksi mendadak (sidak) kemarin. Sidak sendiri dilakukan karena banyaknya warga yang mengeluhkan pelayanan rumah sakit tersebut. 

"Secepatnya akan kami panggil yang bertanggungjawab atas rumah sakit ini," kata Joko.

(Baca juga : Persediaan Obat dan Makanan Menipis, Warga Asli Kampung Banti Minta Dievakuasi)

 

Seharusnya, lanjut Joko, RSUD Embun Fatimah menjadi rumah sakit rujukan bagi pasien di Batam. Namun dengan kondisi seperti ini, bagaimana mau jadi rujukan.

"Seperti saya katakan tadi, bukan buat pasien sembuh, yang ada meninggal. Jangankan peralatan medis, obat saja rumah sakit ini tidak punya," kesal Joko.

Udin P Sialoho, Sekretaris Komisi IV DPRD Batam menambahkan, manajemen RSUD Embun Fatimah harus mempertanggungjawabkan hal ini. Sebab, pihaknya sudah menganggarkan pembelian obat di APBD 2017 sebesar Rp 17,4 miliar.

"Tapi kenapa Maret 2017 sudah (mulai) mengalami kekosongan. Kemana uang itu dialihkan," tuturnya.

"Bahkan untuk pemeliharaan rumah sakit termasuk peralatan kesehatan, setiap tahun dianggarkan, tapi kemana uangnya pergi dengan banyaknya peralatan medis yang tidak layak pakai ditemui di RSUD ini," tambahnya.

Parahnya lagi, sambung Udin, rumah sakit ini persediaan obat-obatan dasar seperti paracetamol dan antibiotik sudah habis.

"Untuk 2018 mendatang, pihaknya menggarkan Rp18 miliar untuk belanja obat-obatan. Mudah-mudahan tersalurkan dengan benar, tidak seperti saat ini, karena RSUD merupakan rumah sakit rujukan," ucapnya.

(Baca juga : 10 Pejabat RSUD Cengkareng Diperiksa Terkait Pengadaan Alkes)

Sri Widya, pihak manajemen RSUD Embun Fatimah, enggan berkomentar banyak. Ia hanya mengatakan, rumah sakit memiliki tunggakan gaji dokter sejak 2014 hingga 2016 sebesar Rp 5,5 miliar.

"Jumlah itu belum ditambah tunggakan tahun 2017 yang nilainya mencapai Rp 1,5 miliar," katanya.

Seperti diketahui, RSUD Embun Fatimah merupakan rumah sakit milik Pemerintah Kota Batam dan merupakan rumah sakit rujukan untuk warga Batam.

Kompas TV Modal tambahan ini ditujukan mengurangi masalah keuangan yang membelit BPJS Kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com