Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Listrik di Natuna Sering Padam, Bupati Minta PLN Diperiksa

Kompas.com - 04/12/2017, 20:42 WIB
Hadi Maulana

Penulis

BATAM, KOMPAS.com - Pemadaman listrik yang kerap terjadi di Natuna membuat geram sejumlah warga Ranai. Tidak terkecuali Bupati Natuna Hamid Rizal yang mengaku mulai jengkel dengan kinerja PLN yang sama sekali tidak ada perubahan sampai saat ini.

"Jujur, tidak saja warga, saya sendiri juga jengkel dengan kinerja PLN Rayon Natuna ini. Pemadaman aja kerja mereka ini," kata Hamid Rizal di sela peresmian SPBU satu harga di Natuna, Senin (4/12/2017).

Hamid mengaku, pemadaman listrik di kediamannya sudah tidak bisa lagi dihitung. Makanya dia mengaku sudah sangat kecewa sekali dengan PLN Rayon Natuna ini.

"Periksa sajalah PLN Rayon Natuna ini, biar ketahuan apa sebenarnya masalah mereka hingga terjadi pemadaman terus," kata Hamid.

Tidak sampai di situ, Hamid juga mengatakan secepatnya akan memanggil pihak PLN Rayon Natuna agar mereka bisa menjelaskan dan mempertanggungjawabkan atas apa yang terjadi di Natuna saat ini.

Baca juga: Laksanakan Program BBM Satu Harga, Pertamina Tambah 2 SPBU-N di Natuna

Sementara itu, Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa menyarankan agar Pemerintah Kabupaten Natuna mengajukan pemanfaatan sumber gas yang ada di Natuna ke Kementerian ESDM agar penerangan di Natuna dilakukan dengan pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

"Jadi tidak pakai diesel lagi, pakai gas lebih hemat dan awet," kata Fans.

Apalagi di Natuna ada beberapa perusahaan yang melakukan pengeboran gas lepas pantai, tentunya hal ini tidak menjadi hal yang sulit untuk melakukan interkoneksi tersebut.

"Jadi selain penerangannya sudah menggunakan gas, sisa gas tersebut juga bisa disalurkan ke rumah tangga untuk keperluan memasak dan keperluan sehari-sehari. Tentunya lebih hemat bukan," ujar Fans.

Sementara itu, Manajer PLN Area Tanjungpinang Fauzan mengaku tidak ada lagi pemadaman di Natuna. Namun, terkadang sering terjadi kendala kecil pada jaringan, hal itu yang membuat terjadinya pemadaman mendadak.

"Terkadang jaringan kita tersenggol tupai atau hewan lainnya, kadang juga akibat dahan tumbang. Hal ini yang membuat jaringan kami terganggu," kata Fauzan.

Untuk Natuna sendiri, pada awal tahun 2018 akan ada penambahan pembangkit listrik sebesar 20 megawatt. Bahkan saat ini sudah dilakukan survei lokasi karena nantinya untuk penempatan mesin baru ini akan disesuaikan dengan tata ruang Pemerintah Kabupaten Natuna.

"Saat ini Natuna baru ada dua mesin pembangkit, di Selat Lampa dan Ranai. Dengan penambahan 20 megawatt lagi pada 2018, maka kekurangan penerangan akan terpenuhi semua, bahkan berlebih," ungkap dia.

Kompas TV Kebun angin ini akan "ditanami pembangkit listrik".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com