KARANGASEM, KOMPAS.com - Made Putu (70) terlihat mengantre di antara barisan pengungsi Gunung Agung di Posko Pengungsian Desa Rendang, Karangasem pada Sabtu (3/12/2017) malam.
Sebuah kertas putih berisi resep dokter dipegangnya erat. Tak dihiraukannya cuaca dingin selepas hujan yang mengguyur wilayah di sekitar Gunung Agung pada sore harinya.
Setelah menanti beberapa lama, tiba waktunya Made Putu di barisan depan. Diberikannya potongan kertas putih ke petugas. Tak selang berapa lama 3 jenis obat diberikan padanya.
"Bagaimana ini cara minumnya," tanya Made pada petugas.
Made Putu bersama ratusan pengungsi lain sedang mengikuti pengobatan gratis yang digelar Yayasan Indocare Peduli. Putu merasa sangat terbantu dengan adanya pelayanan kesehatan gratis.
(Baca juga: Gunung Agung Meletus, Pengungsi Mencapai 43.358 Jiwa)
Dua bulan sudah dia meninggalkan kediamannya di Desa Kesimpah, Besakih, Karangasem yang terletak di radius bahaya Gunung Agung. Setelah meninggalkan rumah dan harta benda, kondisi kesehatannya tidak stabil.
"Ini rematiknya kambuh selama mengungsi," ujar Putu.
Kebahagiaan yang sama juga dirasakan Wayan Artawa (40). Selama di pengungsian dia mengalami sakit mag. Karena itu, bersama ratusan pengungsi dia rela antre untuk mendapat pelayanan kesehatan gratis.
"Senang sekali akhirnya dapat obat gratis," kata Wayan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.