JEMBER, KOMPAS.com - PT Kereta Api Daerah Operasional (Daops) IX Jember, Jawa Timur, menyiagakan 68 petugas pemantau di jalur rawan terjadinya bencana alam.
Secara bergantian, petugas tersebut akan bekerja selama 24 jam, untuk memantau kondisi jalur kereta yang berada di daerah rawan bencana alam.
"Di wilayah Daops IX Jember ada 18 titik yang rawan terjadi bencana alam, baik tanah longsor maupun banjir," kata Manajer Humas PT KAI Daops IX Jember, Luqman Arif, Sabtu (2/12/2017).
Luqman menjelaskan, untuk titik yang rawan banjir berada di di daerah Pasuruan dan stasiun Argopuro. Sedangkan untuk yang rawan tanah longsor berada di daerah Ledokombo dan areal pegunungan Gumitir.
"Petugas kami terus memantau titik bencana itu. Mereka berjalan kaki. Jika ditemukan tanda- tanda bahaya, maka mereka akan menghubungi pusat pengendali kereta api," kata Luqman.
Selain itu, PT KAI juga telah menyiapkan Alat Material untuk Siaga (AMUS) di gerbong kereta. Ini dilakukan untuk mengantisipasi, sehingga ketika sewaktu- waktu terjadi bencana, bisa mempercepat proses evakuasi.
(Baca juga: Banjir dan Longsor Pacitan, PLN Putus Aliran Listrik 76.000 Pelanggan)