Kapal Terbalik Dihantam Ombak, Lima ABK Belum Ditemukan

KARAWANG, KOMPAS.com - Lima penumpang KM Mekarjati 03 yang mengalami kecelakaan laut di perairan Obor pada Kamis (30/11/2017), belum diketahui keberadaannya.

Sementara enam korban lainnya selamat setelah terapung di laut selama 12 jam.

Kasat Polairud Polres Karawang AKP Z. Sitorus mengatakan, KM Mekarjati 03 yang ditumpangi 11 orang sekitar pukul 16.00 WIB, dihantam ombak di lambung kiri dan terbalik di perairan Obor.

Saat itu, mereka hendak pulang dari menangkap ikan.

"Mereka lalu melompat ke laut dan terbagi menjadi dua kelompok. Enam orang memegang bambu-bambu dan lima orang menggunakan jeriken," ujarnya ketika dihubungi.

Namun, kata dia, karena angin kencang dan ombak besar mereka terpisah. Setelah 12 jam terapung di laut, enam orang yang memegangi bambu menemukan anjungan Pertamina (UWA) dan berlindung selama 5 jam.

"Sementara lima orang yang menggunakan jeriken belum diketahui keberadaannya," katanya.

Kemudian, lanjutnya, pada Jumat sekitar pukul 21.00 WIB, kapal patroli Pertamina TB Sejahtera datang dan melakukan pertolongan.

Ia mengatakan, pada Sabtu pukul 10.30 WIB, pihaknya bersama personel BKO Polairud Polda Jabar dengan KP VIII-2351 menjemput korban selamat di kapal Pertamina di perbatasan Karawang-Subang.

Penyerahan dilakukan nahkoda TB Dadi Mulyadi.

"Pukul 12.00 WIB kami kemudian menuju TPI Fajar Sidik, Blanakan, Kabupaten Subang, untuk menyerahkan korban kepada perwakilan keluarga. Keenamnya dalam kondisi sehat," ucapnya.

Sementara lima korban lainnya tengah dilakukan pencarian oleh pihak Pertamina kurang lebih 5 mil dari TKP. 

Kelimanya, yakni Tatang, Akim, Udin, Untung, Dikin, dan Durrahman.

Keenam warga yang selamat ialah:
1. Duriyat (36), nahkoda, warga Kali Kamal, Kelurahan Kedung Muter,  Brebes.
2. Diah (36), motoris, warga Pelelangan Blanakan, Subang.
3. Cariman (28), ABK, warha Blanakan RT 03/07, Subang.
4. Wanda (27), ABK, warga Desa Kertamukti, Blanakan, Subang.
5. Hakim (45), ABK, warga Sukawera, Cilamaya, Karawang.
6. Abdulrahman (37), ABK, warga Karangreja Blok Karangsambung, Sura Nenggala, Cirebon.