BANDUNG, KOMPAS.com - Bakal Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginginkan adanya musyawarah mufakat untuk memilih calon wakil gubernur pendampingnya.
Musyawarah itu harus melibatkan semua parpol pendukung. Pasalnya, setiap parpol pendukung mengajukan kadernya untuk mendampingi Ridwan Kamil.
"Semua ini harus dimusyawarahkan. Karena yang namanya koalisi itu kan ada empat, yakni Nasdem, PPP, PKB dan Golkar. Setiap permintaan satu partai harus diobrolkan ke tim koalisi lain," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, usai menghadiri Bandung Inovation Festival di Sasana Budaya Ganesha, Jalan Taman Sari, Kota Bandung, Sabtu (2/12/2017).
Sebelumnya PPP sempat menyarankan Emil untuk menggunakan hak prerogratifnya untuk memilih siapa calon wakilnya.
Namun, Emil menilai bahwa permintaan itu kurang etis untuk dilakukan.
"Saya bisa saja memutuskan, tapi kalau nanti partai koalisi ada yang kecewa dengan pilihan saya langsung, kan kurang elok. Makanya musyawarah mufakat yang utama," katanya.
PKB sebelumnya mengusulkan dua kadernya, yakni Maman Imanul Haq dan Syaiful Huda. PPP mengusulkan Bupati Tasikmalaya yakni UU Ruzhanul Ulum.
Sedangkan Golkar mengusulkan Daniel Mutaqin yang merupakan anggota DPR RI.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.