Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungi Lokasi Longsor di Yogyakarta, Sultan Sebut Tak Perlu Relokasi

Kompas.com - 30/11/2017, 12:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Teuku Muhammad Guci Syaifudin

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X meninjau lokasi longsor di Kampung Tegal Panggung RW 14, Kelurahan Tegal Panggung, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Kamis (30/11/2017). 

Seperti diketahui, hujan deras yang terjadi dua hari terakhir mengakibatkan longsor di sejumlah titik di Kota Yogyakarta. Berdasarkan catatan BPBD Kota Yogyakarta, ada 14 titik longsoran di Kota Yogyakarta.

Satu di antaranya di wilayah RW 14 Kampung Tegal Panggung. Dinding penahan tanah yang ada wilayah RW 14 ini mengalami longsor. Namun, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu meski mengakibatkan lima rumah rusak. 

Warga yang rumahnya rusak dan terdampak harus mengungsi. Mereka mengungsi di tenda darurat dan rumah warga yang lebih aman.

Sultan meminta Pemerintah Kota Yogyakarta untuk segera memperbaiki dan mengantisipasi dinding penahan tanah yang rusak tersebut. Menurut orang nomor satu di DIY itu, jangan sampai titik longsor itu meluas dan terjadi longsor susulan jika terjadi hujan deras. 

"Di sini hanya diperbaiki taludnya (dinding penahan tanah), tidak perlu relokasi," kata Sultan seusai meninjau ke lokasi longsoran.

Baca juga: 2 Korban yang Tertimbun Longsor di Yogyakarta Ditemukan Meninggal

Pantauan Kompas.com, rumah yang terdampak itu kebanyakan rusak di bagian belakang. Adapun rumah-rumah yang rusak itu berdiri di pinggir dinding penahan sungai. Satu di antaranya milik Sugeng Wahyudi (65) yang dapur di rumahnya mengalami longsor.

Oleh karena itu, Sultan pun meminta Pemkot Yogyakarta segera membentuk tim teknis untuk menangani dinding penahan yang rusak tersebut. Selain itu, dia juga meminta warga yang rumahnya berada di pinggir dinding penahan tanah untuk mengubah posisi ruangan.

"Kalau saya senangnya malah yang menghadap kali itu ruang tamu. Jangan dapur, karena kalau dapur itu bisa bikin kotor sungai," tutur Sultan.

Dia mengajak masyarakat terus siaga terhadap bencana karena berdasarkan prediksi BMKG, puncak hujan terjadi pada Januari 2018. Alasan itu pula yang membuatnya menetapkan status siaga bencana agar pencegahan dan penanganan bencana bisa dilakukan lebih cepat. 

Sultan meminta kepada bupati/wali kota di DIY untuk memperhatikan kondisi para pengungsi yang terdampak bencana dengan menggunakan dana tak terduga tersebut.

"Semoga tidak ada kejadian lagi di wilayah DIY. Adanya keputusan ini, bupati/wali kota bisa menggunakan dana tak terduganya dalam penanganan bencana," kata dia.

Sultan pun meminta pemerintah kota/kabupaten untuk segera mengusulkan bantuan ke pemerintah provinsi jika ada kekurangan dana. 

"Jangan sampai ada masyarakat yang kapiran (tidak terurus). Keamanan dan kenyamanan masyarakat harus diutamakan," ujar Sultan.

Baca juga: Dua Orang Dewasa dan Satu Anak Balita Terjebak Longsor di Yogyakarta

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sekitar Rp 2 miliar untuk penanganan bencana saat ini. Dia menyebutkan, dana itu nantinya digunakan untuk memperbaiki rumah yang rusak dan memberikan bantuan untuk para pengungsi.

"Untuk saat ini kami prioritaskan penanganan warga yang terdampak agar mereka tetap bisa melaksanakan kegiatan sehari-hari. Untuk perbaikan, kami belum bisa pastikan kapan karena cuaca saat ini terang, tapi besok bisa hujan lagi," ucap Haryadi saat mendampingi Sultan.

Terkait dengan adanya peringatan puncak hujan sampai Januari 2018, Haryadi meminta masyarakat untuk selalu siaga dan waspada. Sebab, tak ada pihak yang bisa menjamin kejadian serupa tidak terulang. 

"Sekarang mari kita bersama-sama waspada, tangguh, dan siap," tutur Haryadi.

Kompas TV Sri Sultan Hamengkubuwono ke-X menetapkan DIY dalam status siaga darurat bencana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com