Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Setya Novanto Dinilai Tak Pengaruhi Elektabilitas Ridwan Kamil

Kompas.com - 29/11/2017, 16:34 WIB
Farida Farhan

Penulis

KARAWANG, KOMPAS.com - Ketua DPW Nasdem Jawa Barat Saan Mustofa mengaku belum mendengar kabar Partai Golkar akan mencabut dukungan terhadap Ridwan Kamil.

"Sampai saat ini belum ada, sejauh ini kita nikmatin," ujarnya saat menghadiri Milad SMAN 3 Karawang,  Rabu (29/11/2017).

Ia juga menampik beredarnya spanduk dukungan Setya Novanto terhadap Ridwan Kamil akan menurunkan elektabilitas wali Kota Bandung, pasca penetapan Novanto sebagai tersangka korupsi e-KTP.

"Dari hasil survei tidak ada penurunan karena memang Kang Emil didukung oleh Golkar pada saat ketua umumnya Setya Novanto," ucapnya.

Apalagi saat memberikan rekomendasi sampai hari ini, ketua umum Partai Golkar masih Setya Novanto. "Apapun yang terjadi dengan beliau masyarakat sudah bisa membedakan mana soal pribadi mana kapasitas sebagai ketua umum Golkar,  dan juga sisi dari Kang Emil," ucapnya.

(Baca juga : Ramai Spanduk Setnov Dukung Ridwan Kamil, Ini Tanggapan Uu)

Saan mengaku, Nasdem tidak mengkhawatirkan elektabilitas Dedi Mulyadi yang berada di urutan kedua setelah Ridwan Kamil. Menurutnya, hal tersebut wajar karena setiap calon baik Deddy Mizwar maupun Dedi Mulyadi terus melakukan sosialisasi. 

"Lagipula jarak elektabilitas Kang Emil dengan calon-calon lainnya belum begitu signifikan," ucapnya.

Ia justru mengklaim koalisi pengusung Ridwan Kamil semakin solid. Hanya saja Saan menampik Wali Kota Bandung itu tengah merayu PDI-P.  Sebab menurutnya, sejauh ini RK tidak berupaya mencari partai pengusung lagi.

"Partai pengusung yang sudah ada telah lebih dari cukup,  karena sudah mengantongi 38 kursi legislatif.  Akan tetapi  Kang Emil dan kita tidak menutup kemungkinan bagi partai-partai lain yang belum menentukan pilihan untuk bergabung," ucapnya. 

(Baca juga : Bahas Pilkada 2018, Wakil Ketua Golkar Jabar Sambangi Ridwan Kamil)

"Misalnya yang belum menentukan pilihan ada tiga partai, yakni Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan,  Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra),  dan Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)," ucapnya.

Suara Pantura

Saan mengaku suara Ridwan Kamil di Pantura masih tipis. Lain halnya dengan suara di Jabar Selatan. Dari laporan terakhir yang ia terima, suara Ridwan Kamil berdasarkan survei terakhir mencapai 35 persen. 

"Di Jabar selatan seperti Sukabumi, Tasikmalaya, dan Cianjur tinggi. Tapi memang di Pantura masih tipis. Karena memang baru beberapa kali turun. Seperti di Bekasi juga malah belum turun," ucapnya.

Meski demikian,  representasi calon wakil menurutnya bukan segala-galanya. Apalagi di era masyarakat yang terbuka dan rasional. "Tidak hanya semata-mata soal emosi,  kedekatan,  tapi juga kapasitas menjadi penting. Meski demikian geografis juga bagian penting,"  ucapnya.

Karenanya,  aspek geografis tersebut perlu dipertimbangkan dan menurutnya banyak stok dari Pantura,  seperi Daniel Mutaqien, Syaiful Huda, dan Kiai Maman. 

Kompas TV Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, yang akan maju di pemilihan Gubernur Jawa Barat, memastikan tidak akan menerima bantuan dana apapun untuk kampanye pilkada 2018.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com