MAMASA, KOMPAS.com - Tebing setinggi 150 meter lebih di Jalan poros Mamasa-Toraja tepatnya di Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Sulawesi Barat, longsor, Selasa pagi (28/11/2017).
Belasan pohon besar dan bongkahan batu sebesar truk yang menutup akses jalan menyebabkan arus transportasi antar-kecamatan terputus.
Banyaknya bongkahan batu besar yang bertebaran di jalan sepanjang hampir 300 meter lebih menyebabkan pengendara melintasi jalur itu.
Albertus, salah seorang pengendara yang ditemui di lokasi kejadian, mengatakan, kejadian itu diperkirakan, Selasa (28/11/2017) sekitar pukul 07.00 pagi. Beruntung, saat longsor terjadi tidak ada pengendara dan pengguna jalan yang melintas di lokasi kejadian.
Albertus berharap, tebing curam yang membahayakan dipasangi Turab oleh pemerintah agar peristiwa longsor tidak terulang lagi setiap musim hujan.
"Di sepanjang jalur ini banyak jalan tebing ekstrem yang sangat berbahaya bagi pengguna jalan, seharusnya pemerintah membangun turab agar tidak longsor,” harap Albertus.
Baca juga : Banjir dan Longsor Terjang Pacitan, 11 Orang Tewas
Pekan lalu, belasan titik longsor di sepanjang jalur ini juga sempat memutuskan akses jalan antar-kecamatan dan kabupaten. Kondisi tanah yang labil serta maraknya penebangan pohon di sepanjang jalur ini kian memperparah kerusakan lingkungan yang kerap memicu terjadinya longsor.
Sebuah alat berat dikerahkan pemerintah ke lokasi kejadian untuk menyingkirkan bongkahan batu besar yang menutup jalan. Pembersihan jalan dari material longsor berlangsung selama tiga jam.
Baca juga : Hujan 14 Jam di Wonogiri, 40 Rumah Terendam Banjir, Jalan Terputus
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.