Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Ngurah Rai Ditutup, ASDP Ketapang Banyuwangi Siapkan 32 Kapal

Kompas.com - 27/11/2017, 14:22 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - PT ASDP Cabang Ketapang-Gilimanuk menyiapkan 32 armada kapal sebagai langkah antisipasi eksodus warga dari Bali ke Banyuwangi pasca-erupsi Gunung Agung dan ditutupnya Bandara Ngurah Rai Bali.

Hal tersebut dijelaskan General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Ketapang-Gilimanuk, Elvi Yoza kepada Kompas.com, Senin (27/11/2017).

Ferry mengatakan, hingga hari ini belum ada pergerakan dari penumpang bandara melalui pelabuhan Ketapang Gilimanuk. Sebab, kata dia, biasanya pihak maskapai menyediakan bus untuk mengantarkan penumpang ke bandara terdekat.

"Mungkin masih dihitung apakah ditarik ke Banyuwangi atau ke Juanda, Surabaya. Sebanyak 32 armada kapal yang kita siapkan dan dipastikan bisa melayani jika ada peningkatan jumlah penumpang," jelas Elvi.

Selain itu, Elvi juga menjelaskan, selama tiga hari terakhir, jumlah penumpang dan kendaraan yang keluar masuk Bali melalui pelabuhan Ketapang Banyuwangi masih dalam batas normal, yaitu rata-rata seribu kendaraan yang didominasi roda empat, bus dan juga truk.

"Semuanya masih normal, hanya saja ada penurunan jumlah penumpang dari Banyuwangi menuju Bali, tapi angkanya sangat kecil sekali," jelasnya.

Baca juga : 445 Penerbangan Terdampak akibat Penutupan Bandara Ngurah Rai

Sementara itu, kondisi penyeberangan di Selat Bali cenderung buruk karena angin kencang dan hujan deras. Akibatnya, diberlakukan buka tutup pelabuhan. Namun, menurut Elvi, sistem buka tutup pelabuhan tidak lebih dari satu jam.

"Dua tiga hari ini memang cuaca cenderung buruk sehingga buka tutup tapi tidak sampai menyebabkan penumpukan penumpang dan kendaraan," jelasnya.

Sementara itu Emma, wisatawan asal Swedia yang ditemui Kompas.com di Pelabuhan Ketapang, Senin (27/11/2017), menjelaskan dia memilih melanjutkan perjalanan menggunakan jalur darat dari Bali menuju Surabaya karena penerbangannya yang seharusnya dijadwalkan dari Bandara Ngurah Rai pada Selasa (28/11/2017) dibatalkan akibat erupsi Gunung Agung.

Dia dan keempat rekannya berlibur di Bali dan kemudian melanjutkan perjalanan ke Thailand.

"Liburan kami di Bali memang sudah selesai, jadi bukan dipercepat karena Gunung Agung erupsi. Kami rencananya akan ke Thailand. Karena pesawat dari Bali cancel, kami naik bus kapal laut lalu kereta api menuju Surabaya," jelasnya.

Baca juga : Erupsi Gunung Agung, Bandara Adi Soemarmo Siapkan Tempat Parkir Pesawat Berbadan Sempit

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi telah menaikkan status Gunung Agung dari level III (Siaga) menjadi level IV (Awas) sejak Senin (27/11/2017) pukul 06.00 wita.

Kompas TV Banjir semakin membesar dan membawa material lumpur dan bebatuan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com