Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahar Dingin Terjang Lahan Pertanian di Sekitar Gunung Agung

Kompas.com - 27/11/2017, 09:33 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com — Banjir lahar dingin melanda lahan pertanian warga di sekitar lereng Gunung Agung. Peristiwa ini terjadi di aliran sungai yang berhulu di kaki Gunung Agung, salah satunya Sungai Tukad Yeh Sah yang terletak di Desa Batu Sesah, Kecamatan Rendang, Karangasem, Minggu (26/11/2017) malam hingga Senin (27/11/2017) pagi. 

Sesuai pantauan di lokasi, tercium bau belerang dari aliran sungai. Air sungai yang biasanya jernih saat ini terlihat sangat keruh. Selain material vulkanik, banjir juga ikut menghanyutkan material lain, seperti batang pohon, tanah, dan lumpur. Di sisi sungai terlihat tanaman pertanian warga yang rusak diterjang lumpur.

Menurut Kadek Kerta, warga setempat, banjir diketahui mulai terjadi pada Minggu lewat tengah malam dengan disertai suara gemuruh.

"Mulainya tadi malam, ada suara gemuruh juga," kata Kadek.

Mendapat laporan dari warga, petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) langsung mendatangi lokasi dan mengambil sampel.

Baca juga: Pasca-kenaikan Status Gunung Agung, Radius Zona Bahaya Diperluas

Sementara itu, saat ditemui di lokasi, Kepala Pos Pantau Gunung Agung Desa Rendang I Dewa Mertayasa mengatakan, fenomena yang terjadi adalah banjir lahar dingin karena mengandung material vulkanik.

"Bisa dibilang banjir lahar dingin karena ada bau belerang," ujar Mertayasa.

Menurut dia, PVMBG akan meneliti lebih lanjut untuk mengetahui tingkat kandungan material vulkanik. Terlebih lagi, dalam dua hari terakhir semburan material vulkanik dalam bentuk asap dan abu sangat tinggi.

"Kami ambil sampel dulu untuk dicek di laboratorium sehingga bisa diketahui tingkat kandungan material vulkaniknya," ucapnya.

Kompas TV Wisatawan yang berangkat dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, memilih batal ke Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com