Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Sembari Silaturahim ke Tokoh Ulama, Ganjar Salurkan Zakat ASN Jateng

Kompas.com - 24/11/2017, 17:53 WIB
Josephus Primus

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dikenal sebagai sosok pemimpin yang sangat dekat dengan ulama. Hal itu dibuktikannya dengan setiap mengunjungi berbagai daerah di Jawa Tengah, Ganjar selalu sowan ke rumah-rumah para tokoh ulama tersebut.

Baru-baru ini, Ganjar menyambangi kediaman tokoh Nahdlatul Ulama (NU), KH Musthofa Bisri atau akrab disapa Gus Mus di kediamannya, Rembang Jateng. Seminggu sebelumnya, Ganjar juga mendatangi kediaman Habib Syech Abdul Qodir Assegaf di Solo.

"Karena kalau dinas luar kota selalu lewat tokoh-tokoh ulama itu, makanya saya selalu mampir. Ini karena saya sudah akrab dengan tokoh-tokoh ulama tersebut, jauh sebelum saya menjadi gubernur juga sering silaturahmi," kata Ganjar di Semarang, Jumat (24/11/2017).

Ganjar juga tercatat mendatangi sejumlah ulama penting di Jateng lain seperti Habib Luthfi Pekalongan, KH Maemun Zubair Rembang, dan lain sebagainya. Bahkan tak hanya sekali, ia selalu mengunjungi tokoh ulama itu saat melintas di daerahnya.

Saat ditanya apakah kunjungan ke sejumlah tokoh ulama tersebut merupakan ajang pencarian dukungan, Ganjar tegas membantah.

"Tidak ada sangkut pautnya dengan mencari dukungan atau pencalonan saya sebagai gubernur, ini karena saya sudah akrab dengan tokoh-tokoh itu," tegas dia.

Salurkan bantuan

Selain bersilaturahim, kunjungan Ganjar ke para tokoh ulama tersebut juga untuk menyalurkan bantuan. Dia mengatakan, Pemprov Jateng memiliki program zakat yang dipotong dari gaji Aparat Sipil Negara (ASN).

"Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mewajibkan aparatur sipil negara (ASN) mengeluarkan zakat 2,5 persen dari pendapatan. Dana yang terkumpul digunakan untuk membantu pengentasan kemiskinan dan lembaga kegamaan seperti pondok pesantren," terangnya.

Program ini lanjut Ganjar sudah berjalan sejak beberapa tahun lalu dan hasilnya ternyata signifikan. Dalam sebulan terkumpul dana Rp 1,6 miliar.

"Dana dikelola bersama Pemprov Jateng dan Badan Amil Zakat Infaq dan Sadaqah (Baznas) Jateng," ucap dia.

Ganjar menerangkan, zakat ASN ini dilatarbelakangi masih banyaknya warga miskin di Jateng yang membutuhkan bantuan. Kemudian, lembaga keagamaan juga sekarang susah mengakses dana bantuan pemerintah karena persyaratan diperketat pemerintah pusat.

"Kalau dana APBD penyalurannya lama dan persyaratannya macam-macam, untuk lembaga seperti pondok harus berbadan hukum, itu yang dikeluhkan sulit. Nah lewat zakat PNS ini ternyata terkumpul dana banyak yang bisa disalurkan lebih gampang," tegas dia.

Selanjutnya, salah satu penyaluran dana itu lanjut Ganjar adalah saat bersilaturahim ke sejumlah tokoh ulama. Besarannya bervariasi antara Rp 70 juta hingga Rp 100 juta. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com