Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Liong Bulan, Kopi Lokal Bogor yang Legendaris

Kompas.com - 22/11/2017, 16:23 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Bagi warga Bogor, nama kopi cap Liong Bulan sudah tidak asing lagi. Kopi yang dibalut dengan bungkus plastik bergambar seekor naga dan bulan sabit ini selalu terpajang di setiap warung-warung kelontongan.

Maklum, pabrik dan produksi kopi ini hanya ada di Bogor, sehingga orang Bogor patut berbangga punya kopi lokal kebanggaan.

Untuk pecinta kopi di Bogor atau mungkin di kota lain, kopi Liong Bulan memang punya ciri khas. Aroma kopinya yang tajam ditambah kekentalannya saat diseduh, menambah kenikmatan ketika diminum.

Karena itu pula, Liong Bulan menjadi juara di hati penikmat kopi di kota berjuluk kota hujan ini. Bahkan ada orang beranggapan, saat menyeduh kopi Liong janganlah asal-asalan. Supaya aroma kopinya keluar. Kopi ini harus dibuat dengan cara dan takaran yang tepat.

(Baca juga : Benarkah Kopi Liong Bogor yang Melegenda Itu Tutup? )

Air yang digunakan harus mendidih, jangan berasal dari termos atau dispenser. Saat diseduh, usahakan takaran air jangan sampai batas bibir gelas, setengahnya saja.

Kemudian jangan langsung diaduk. Diamkan sekitar satu menit agar kopi benar-benar larut di dalam air. Ketika diaduk, maka akan muncul bulir-bulir putih di atasnya. Aroma khas kopi Liong akan langsung tercium.

Segelas Kopi Liong Bulan yang legendaris. Kopi ini terkenal dengan kekentakannya, dan ampasnya yang tak mudah turun. KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA Segelas Kopi Liong Bulan yang legendaris. Kopi ini terkenal dengan kekentakannya, dan ampasnya yang tak mudah turun.
Legend, rasanya julukan itu tak berlebihan jika kopi Liong Bulan disebut demikian. Orangtua dulu, sudah meminum kopi ini sejak lama.

Kopi Liong memang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, dan sampai sekarang terus eksis hingga bisa dinikmati kalangan muda saat ini.

Sebut saja Farhan. Pria asal Bogor ini mulai jatuh hati pada kopi Liong sejak lama. Farhan mengatakan, dalam sehari dirinya bisa minum kopi Liong sampai lima gelas.

"Kalau ga ngopi sehari aja, kaya gimana gitu. Nggak lengkap aja kalau belum ngopi," kata Farhan.

Bagi Farhan, kopi Liong selalu mendampinginya di setiap saat. Sekali beli, Farhan selalu mengambil satu renceng berisi 10 bungkus. Itu ia stok untuk beberapa hari.

Sebelum berangkat kerja, ia menyeduh satu gelas kopi Liong. Di tempat kerja, Farhan bisa meminum kopi Liong sampai dua atau tiga gelas.

"Apalagi kalau lagi nongkrong sama temen-temen. Kopi Liong wajib ada," celutuknya sambil tertawa.

Pehobi naik gunung ini juga selalu membawa perbekalan kopi Liong. Menurutnya, ada sensasi tersendiri jika bisa minum kopi di puncak gunung.

"Udah kebiasaan, ngopi di atas gunung. Nikmat rasanya," tutur dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com