KILAS DAERAH

Ini Alasan Ganjar Pranowo Ingin Kurikulum SMK Direvisi

Kompas.com - 21/11/2017, 18:45 WIB
Josephus Primus

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Di dalam pengamatan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, skill atau kemampuan tenaga kerja lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) kini masih kurang.

"Selalu ada keluhan bahwa tenaga kerja yang ada, skill-nya masih kurang," kata Ganjar usai menghadiri Kompetisi Keterampilan Instruktur Nasional VI Tahun 2017 di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) Semarang, Selasa (21/11/2017).

"Kompetisi ini sebenarnya sifatnya nasional. Kompetensi lulusan SMK masih belum pas dengan kebutuhan," tutur Ganjar.

"Ini harus ada solusinya. Jika tidak, kita semakin ketinggalan," imbuhnya.

Dari persoalan itu lanjut dia, permasalahan adalah bagaimana proses memproduksi para tenaga kerja.  Hal itu tidak hanya di Balai Latihan Kerja (BLK), namun juga level sekolah.

"Kalau tenaga kerja saat ini tidak pas dengan kebutuhan, yang salah tidak hanya BLK, tapi sekolah dalam hal ini SMK yang selalu mencetak para tenag kerja yang seharusnya profesional di bidangnya," tegasnya.

Lantaran itulah, Ganjar mengatakan harus ada perubahan kurikulum di dunia SMK. Ganjar menerangkan, selama ini masih banyak pelajaran di SMK yang bersifat teori.

"Saya sudah bicara dengan Dirjen Pendidikan agar ada evaluasi tentang kurikulum SMK. Dengan pengalaman selama ini, saya katakan kurikulum SMK harus direvisi,"  katanya menegaskan.

Lebih lanjut menurut Ganjar, kemampuan para tenaga kerja Indonesia harus sesuai dengan kebutuhan pasar, tidak hanya pasar nasional.

Perdagangan bebas yang terbuka membuat kemampuan pekerja Indonesia harus sesuai kebutuhan pasar internasional.

"Harus ada evaluasi, kalau kita mau berkompetisi dengan tenaga kerja internasional sudah siap belum ya, kalau belum maka harus melakukan terobosan, salah satunya dengan perubahan kurikulum di sekolah," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com