Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Saya Kira Mau Dipecat, Ternyata Dapat Hadiah Umrah"

Kompas.com - 20/11/2017, 14:05 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Suasana haru bahagia menyelimuti Wawan Suparman (45), tukang angkut sampah yang diberi hadiah umrah oleh direksi PD Kebersihan Kota Bandung. Wawan merupakan satu dari lima petugas kebersihan yang mendapat jatah pergi ke tanah suci.

Hadiah tersebut diserahkan langsung oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Kantor PD Kebersihan, Jalan Surapati, Senin (20/11/2017).

Wawan berkisah, tiga bulan lalu ia mendadak dipanggil bagian sumber daya manusia (SDM) PD Kebersihan. Wawan pun waswas. Ia khawatir kena tegur pimpinan.

"Tiga bulan lalu sama petugas SDM dipanggil, saya kira mau dipecat atau dipindah tugas. Ternyata saya dipanggil diberitahu mendapat hadiah umrah," ucap Wawan.

(Baca juga : Ridwan Kamil Serahkan Hadiah Umrah untuk Petugas Kebersihan di Bandung)

Wawan masih tak percaya mendengar kabar tersebut. Ia pun buru-buru memberi kabar bahagia itu kepada istrinya yang tinggal di Garut.

"Istri saya dikasih tahu, eh dikira guyon. Mereka ga percaya, ya bahkan saya juga ga percaya," ujar Wawan dengan mata berkaca.

Wawan sudah 25 tahun menjadi pengangkut sampah. Ia mengawali karier sebagai buruh honorer. Ayah tiga anak itu lalu diangkat menjadi karyawan pada tahun 2000.

"Dulu tahun 1992 pas awal masuk, gaji saya cuma Rp 29.000. Sekarang alhamdulillah gajinya Rp 2,3 juta," katanya.

Saban bulan, Wawan mengirim hasil keringatnya untuk anak istrinya yang tinggal terpisah di Garut. Ia sehari-hari tinggal kantor cabang PD Kebersihan di kawasan Caringin.

Jerih payahnya selama 25 tahun akhirnya diganjar penghargaan. Wawan didapuk sebagai salah satu tukang angkut sampah berprestasi.

"Alhamdulillah terima kasih kepada direksi PD Kebersihan dan Pemkot Bandung. 25 tahun saya bekerja baru kali ini mendapat apresiasi spesial. Saya bahkan tak pernah berani bermimpi untuk berangkat ke tanah suci," ungkapnya.

(Baca juga : Ridwan Kamil: Saya Mohon Pamit 50 Hari Akan Cuti)

Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menilai, para petugas kebersihan itu patut mendapat apresiasi lebih. Sebab, mereka merupakan aktor utama dalam menjaga nama baik Kota Bandung.

"Tenaga kebersihan ini sangat istimewa sangat mulia dalam menjaga kehormatan Kota Bandung. Mudah-mudahan jadi inspirasi buat lainnya kalau kerja serius, membela nama baik Bandung di bidang masing-masing," kata Emil, sapaan akrabnya.

Emil menjelaskan, penghargaan semacam ini akan menjadi tradisi di Pemkot Bandung sebagai bentuk apresiasi atas tenaga yang dicurahkan untuk menjaga nama baik Kota Bandung.

"Penghargaan itu bisa datang dalam bentuk senyum warga, dalam bentuk doa warga yang tidak terucapkan secara langsung, ataupun memberi penghargaan yang bentuknya sampai seperti umrah ini," tuturnya.

(Baca juga : Bripka Seladi Pilih Menyambi Jadi Tukang Sampah daripada Terima Suap )

Sementara itu, Direktur PD Kebersihan Kota Bandung, Deni Nurdiana menuturkan, pemberian hadiah perjalanan umrah bagi pegawai sudah tiga kali dilakukan dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Penghargaan itu diberikan sebagai bentuk perhatian atas sejumlah prestasi yang diraih.

"Mereka berkerja cukup keras jam 4 subuh sudah kerja kita dapat penghargaan Adipura juga, kita juga mendapat penghargaan sebagai BUMD top nasional. Prestasi ini hasil kerja karyawan," tuturnya

"Kami komitmen untuk memberangkatkan umrah bagi karyawan berprestasi. Waktu Februari sudah ada tiga orang, sekarang lima orang ada penyapu jalan, sopir truk, kepala bidang dan lainnya," jelasnya. 

Kompas TV Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengimbau masyarakat untuk tak mudah tergiur paket perjalanan umrah murah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com