Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Dirampok, Seorang Gadis Tunarungu Diperkosa dan Dibunuh

Kompas.com - 20/11/2017, 13:38 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Bunga tabur masih tersisa di rumah milik Sur di Dusun Plawonan, Argomulyo, Sedayu, Bantul, Yogyakarta.

Aura kesedihan di wajah Sur masih tersisa karena kehilangan salah seorang putrinya, UDC (27), yang diperkosa dan dibunuh pada Sabtu (18/11/2017). Tenda untuk para pelayat pun masih berada di halaman depan rumahnya.

Sur saat ditemui wartawan di rumahnya mengisahkan putrinya yang tunarungu dan tunawicara tewas mengenaskan.

Korban pertama kali ditemukan kakaknya, ER, yang akan mengajaknya berwisata ke Kota Yogyakarta. Saat itu, ketika hendak masuk rumah, ER curiga dengan kondisi rumah yang tidak terkunci.

Setelah masuk, ER mendapati adiknya tewas dengan tubuh tanpa busana. Lalu ER berteriak meminta tolong kepada tetangga.

"Dia (ER) melihat adiknya telentang tanpa pakaian dan badannya sudah dingin," ujar Sur kepada wartawan di rumahnya, Senin (20/11/2017).

Baca juga: Kasus Pemerkosaan oleh Pamannya Tujuh Tahun Lalu Terbongkar

Dia mengaku terakhir kali bertemu korban pada Sabtu (18/11/2017) pukul 05.30. Sur saat itu pamit ke Pasar Gamping untuk berbelanja buah karena dirinya merupakan pedagang buah keliling.

"Saya jualan buah keliling. Saya juga minta pintu agar dikunci setelah saya pergi," ujarnya.

Polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara menyebutkan, pelaku juga menjarah barang milik korban, seperti TV flat 24 inci, uang Rp 4 juta, dan kalung 5 gram yang dipakai korban.

"Dia punya tabungan lebih kurang Rp 4 juta. Uang itu dari hasilnya bekerja. Setelah kejadian, uang itu hilang bersama barang lain, seperti TV dan kalung emas," kata Sur.

Sur mengenang, meski berkebutuhan khusus, putrinya pantang menyerang. Korban sosok mandiri dan termasuk anak yang pandai karena mampu meraih beasiswa.

Saat bersekolah, anaknya memilih berangkat menggunakan angkutan umum.

"Selain itu, anak saya juga bekerja dan tak merepotkan orangtuanya," katanya.

Setelah lulus sekolah, UDC bekerja melipat kertas untuk menjadi wadah produk. Dari bekerja itu, korban mendapatkan upah setiap bulannya. Dia punya tabungan lebih kurang Rp 4 juta. Uang itu dari hasilnya bekerja.

"Setelah kejadian, uang itu hilang bersama TV dan kalung emas," katanya.

Baca juga: Mahasiswi KKN Diperkosa Saat Diajak Jalan-jalan ke Obyek Wisata

Kapolsek Sedayu Kompol Sugiarta menyebutkan, korban tewas dibunuh. Sebelum dibunuh, kata Sugiarta, korban diduga diperkosa terlebih dahulu.

Dari informasi Humas Polda DIY, siang ini polisi merilis hasil penyelidikan kasus ini.

Kompas TV Seorang pria berusia 65 tahun yang akhirnya bebas setelah seorang hakim membalikkan putusan terdahulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com