KILAS DAERAH

Kilas Daerah Jawa Tengah

Minta Jalan Dilebarkan, Ganjar Justru Usulkan Warga Posong Mengojek

Kompas.com - 18/11/2017, 17:25 WIB
Josephus Primus

Penulis

TEMANGGUNG, Kompas.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi Taman Wisata Alam Lembah Sindoro Posong, Desa Tlahap, Kecamatan Kledung Kabupaten, Temanggung Jawa Tengah, Jumat (17/11/2017) malam. Dalam kunjungan itu, Ganjar mengajak beberapa blogger, vlogger dan pegiat media sosial di Jawa Tengah untuk ngobrol bersama dan mengeksplor wisata alam di daerah tersebut.

Selain para pegiat medsos itu, obrolan santai tersebut juga diikuti oleh sejumlah wisatawan mancanegara. Warga dan pegiat wisata di daerah setempat juga diajak rembugan bareng mengenai berbagai permasalahan, potensi dan bagaimana cara untuk memasarkan obyek wisata serta kearifan lokal yang ada di sana.

Dalam kesempatan itu, Ganjar meminta masukan dan saran kepada warga terkait pengembangan obyek wisata alam Posong. Dengan antusias, warga setempat mengutarakan uneg-uneg serta harapan mereka kepada sang gubernur.

Salah satunya Sofiyan,30, salah satu pegiat wisata di obyek wisata alam Posong. Kepada gubernurnya , Sofiyan mengeluhkan akses jalan menuju obyek wisata masih jelek. Ia berharap jalanan diaspal agar lebih lancar, karena sekarang jalanan masih berupa batu alam yang ditata dan sering licin saat hujan.

"Njenengan merasakan sendiri pak, jalan di sini jelek dan sempit. Kalau ada mobil papasan tidak bisa, mohon diperhatikan akses jalannya," kata Sofiyan.

 Ia meminta pemerintah daerah memperbaiki jalan menuju obyek wisata itu agar lebih baik. Selain itu, ia juga meminta agar jalan diperlebar agar kendaraan roda empat dapat berpapasan.

"Mintanya agar jalan diperlebar, kalau akses gampang, turis akan semakin banyak pak," imbuh Sofiyan.

 Memberdayakan

 Alih-alih mendapat jawaban yang diinginkan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo justru memberikan jawaban lain. Ganjar tidak langsung menyetujui usulan itu, namun ia justru memberikan pendapat yang tidak terpikirkan oleh masyarakat.

 "Kalau mobil tidak bisa papasan karena jalannya sempit, kenapa mobil wisatawan tidak parkir di bawah saja, sementara untuk menuju ke wilayah obyek wisata ini, warga memberdayakan tukang ojek atau angkot untuk antar jemput wisatawan," kata Ganjar.

 Jawaban Ganjar tersebut membuat Sofian dan warga tidak puas. Namun, Ganjar memberikan pengertian tentang jawabannya itu.

Menurut Ganjar, obyek wisata alam yang banyak di Jawa Tengah ini harus bisa memberdayakan masyarakatnya. Tidak hanya bisa menjadi penjual makanan atau minuman, warga juga bisa mendapat penghasilan dari hal lain, termasuk ojek wisatawan.

 "Kan semakin menarik, semua masyarakat dapat diberdayakan. Itu menurut saya lebih bagus, daripada melebarkan jalan yang biayanya sangat besar, namun tidak memberikan dampak banyak bagi semua kalangan masyarakat," lanjut dia.

 Apalagi lanjut Ganjar, obyek wisata alam Posong merupakan obyek wisata pemandangan alam yang sangat alami. Berada di atas pegunungan, pemandangan yang ditawarkan obyek wisata ini sangat indah dan menarik.

 Menurutnya, konsep alami itulah yang membuat para turis khususnya mancanegara banyak mengunjungi lokasi wisata ini. Mereka lebih senang jika wisata yang mereka kunjungi masih alami tanpa sentuhan modern.

 Untuk membuktikan hal itu, Ganjar langsung menanyakan kepada sejumlah wisatawan asing yang diajak dalam pertemuan tersebut. Mayoritas mereka menjawab memilih lokasi Posong alami seperti sekarang daripada dibangun.

 Saya suka jalanan dari batu yang ditata, lebih terlihat alami. Jadi jangan diaspal," kata Midori, wisatawan dari Jepang.

 "Nah, dengar sendiri kan, wisatawan asing itu kesini karena masih asri, alami. Ini daya tarik yang luar biasa, jadi jangan diubah," tegas Ganjar.

 Optimal

 Dalam kesempatan itu pula, Ganjar mengajak seluruh komunitas blogger, vlogger dan pengguna media sosial untuk terus meng-update tempat-tempat wisata di Jawa Tengah. Sebab menurut Ganjar, peran blogger, vlogger dan pengguna medsos  sangat besar untuk mengenakan obyek wisata kepada dunia.

 "Kenapa orang mau datang ke Posong yang letaknya terpencil seperti ini, itu karena melihat di internet. Betapa besar pengaruh kemajuan teknologi ini untuk mengembangkan potensi wisata Jawa Tengah," ucap Ganjar.

 Selain kepada pakar di dunia maya itu, Ganjar juga mengajak masyarakat sekitar mulai sadar teknologi. Mereka dituntut rajin menulis apa saja hal yang ada di lokasi itu, baik wisata, budaya, seni dan sebagainya.

 "Silahkan ditulis, difoto, dibuat video apa saja asal menarik mengenai tempat ini kemudian upload ke internet. Tulis saja semuanya, update terus agar para wisatawan khususnya mancanegara melihat dan tertarik berkunjung ke tempat ini," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)

 

 

Baca tentang

Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com