Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Medan Pernah Punya Anak Luar Biasa, 4 Kali Jadi Juri MTQ di Mekkah"

Kompas.com - 17/11/2017, 07:23 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Ustaz kondang Abdul Somad hadir di acara tabligh akbar dan peresmian rumah Thafidz Al Quran yang digelar Yayasan Islamic Center Garuda di Jalan Gelora Medan.

Ribuan warga memadati lokasi acara. Mereka ingin melihat muka dan mendengar langsung tausyiah sang ustaz yang terkenal kocak itu. Dia mengharapkan lahir banyak pecinta Al Quran dan ulama besar dari Sumatera Utara, khususnya Kota Medan seperti Syekh Azrai Abdurrauf.

“Kota Medan pernah punya satu anak yang luar biasa, empat kali menjadi juri MTQ di Mekkah al Mukarramah. Dialah Syekh Azrai Abdurrauf. Saya pernah belajar Al Quran kepadanya dari 1990 sampai 1993," kata Somad, Kamis (16/11/2017).

"Saya tidak tau dia (Syekh Azrai Abdurrauf) ulama besar, karena dia tidak pernah bercerita. Ketika dia meninggal dunia, baru saya tau setelah membaca koran. Beliau meninggal dunia pada 1993, sampai sekarang belum ada yang menggantikannya,” tambahnya.

(Baca juga : Santri Asal Ungaran Ini Juara III Menghafal Al Quran di Arab Saudi)

Di masa mendatang, Somad berdoa akan muncul Syekh Azrai Abdurrauf baru. Salah satunya dari Rumah Hafidz milik Yayasan Islamic Center Garuda.

“Kalau pejabat, pengusaha, orang kaya, jangankan meninggal, belum meninggal pun sudah ada gantinya. Kalau ulama, inilah buktinya, sampai saat ini belum ada penggantinya. Melalui usaha seperti rumah tafidz ini, 10 atau 20 tahun lagi semoga akan muncul Syekh Azrai Abdurrauf lain,” ucapnya yang langsung diamini para jemaah.

Kegiatan tadarus menggunakan Al Quran raksasa di Masjid Baiturrahman, Banyuwangi, Minggu (4/6/2017). Al Quran setinggi 210 sentimeter dan lebar 140 sentimeter itu dibuat selama 6 bulan dengan menggunakan kertas khusus, 32 dus spidol kualitas terbaik dan tinta lebih dari 40 dus. KOMPAS.com/IRA RACHMAWATI Kegiatan tadarus menggunakan Al Quran raksasa di Masjid Baiturrahman, Banyuwangi, Minggu (4/6/2017). Al Quran setinggi 210 sentimeter dan lebar 140 sentimeter itu dibuat selama 6 bulan dengan menggunakan kertas khusus, 32 dus spidol kualitas terbaik dan tinta lebih dari 40 dus.
Ketua Yayasan Islamic Center Garuda sekaligus Ketua Panitia Lukman Hakim menyampaikan, Rumah Tahfidz Garuda berdiri tiga bulan lalu dan memiliki 87 murid. Setiap hari mereka mempelajari Al Quran gratis.

“Kita berharap rumah tahfidz mampu membentengi para generasi muda dari ancaman pengaruh negatif globalisasi sekaligus menciptakan generasi muda pecinta Al Quran,” ujar Lukman.

"Kita berharap rumah tahfidz dapat berkontribusi baik untuk Sumut. Apalagi dewasa ini ancaman bahaya narkoba kian mengancam generasi muda," ujarnya.

(Baca juga : Pecahkan Rekor Muri, 27.649 Siswa Ikut Khataman Al Quran di Pontianak)

Gubernur Sumut Erry Nuradi menyatakan, untuk mewujudkan provinsi yang andal dan berdaya saing tidak hanya lewat pembangunan infrastruktur, juga dibutuhkan pembangunan mental spiritual. Pemprov Sumut sangat mengapresiasi semua kegiatan keagamaan.

“Melihat antusias ribuan masyarakat menghadiri acara ini, membuktikan masyarakat sangat haus siraman rohani. Semoga tausyiah yang disampaikan Ustaz Abdul Somad bermanfaat bagi kita semua,” tutupnya.

Kompas TV Dalam pertemuan ini, ketiganya diberikan Al-Quran sebagai simbol dukungan untuk kembali ke jalan yang benar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com