Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Viral, Masjid Namira Kini Tak Pernah Sepi dari Pengunjung

Kompas.com - 16/11/2017, 07:24 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

Pengunjung Muda

Selain pengunjung dari luar kota, para kaum muda yang ada di Lamongan kerap mendatangi Masjid Namira. Lebih-lebih pada akhir pekan atau Sabtu-Minggu.

“Kalau dirata-rata, jumlah pengunjung muda yang paling banyak itu ya Sabtu dan Minggu, bisa mencapai sekitar 2.000 orang setiap harinya,” papar Suliono.

Tidak hanya pengunjung yang penasaran dan ingin berswafoto, para pengurus Masjid Namira juga banyak menerima kunjungan tamu dari luar Lamongan yang ingin melakukan studi banding, baik mengkaji bangunan maupun pengelolaan.

“Di sini kadang-kadang digunakan untuk menggelar akvitas lain di luar shalat, seperti untuk resepsi pernikahan atau untuk pengajian dan aneka kegiatan anak muda lain yang sifatnya positif. Tempatnya di sebelah pos keamanan yang dulunya dipakai bangunan masjid lama,” kata dia.

Masjid Namira lama dibangun pada 2013 dan berdiri di atas lahan seluas 0,9 hektar dengan luas bangunan mencapai 1.100 meter persegi. Kondisi ini membuat masjid hanya mampu menampung sekitar 500 jemaah.

Namun sejak 2 Oktober 2016, Masjid Namira memiliki bangunan baru yang terletak sekitar 300 meter dari bangunan lama di lahan seluas 2,7 hektar. Dengan luas bangunan 2.750 meter persegi, masjid ini diklaim mampu menampung 2.500 jemaah.

Kolam ikan di Masjid Namira, yang menghubungkan bangunan utama masjid dengan tempat wudhu. KOMPAS.com/Hamzah Kolam ikan di Masjid Namira, yang menghubungkan bangunan utama masjid dengan tempat wudhu.
Beasiswa dan Makanan Gratis

Para pengurus Yayasan Masjid Namira menggagas program Aku Cinta Masjid. Tujuannya, untuk merangsang anak muda rajin shalat berjamaah.

Untuk setiap anak muda yang melaksanakan shalat berjamaah di Masjid Namira, akan mendapatkan satu poin. Namun khusus untuk shalat subuh berjamaah, nilainya berlipat menjadi dua poin.

“Untuk mencatat kehadiran anak muda yang melakukan shalat berjamaah di sini, kami sudah menyediakan mesin sidik jari yang ada di tempat penitipan sarung dan mukena,” beber Ketua Takmir Masjid Namira, Waras Wibisono.

Nantinya, bagi anak muda yang rajin melakukan shalat berjamaah di Masjid Namira dan mengumpulkan 90 poin dalam satu bulan, bakal mendapatkan beasiswa sebesar Rp 100.000.

Tak hanya itu, bagi sepuluh anak dengan poin terbanyak setiap bulannya, mendapatkan beasiswa tambahan senilai Rp 100.000. Selain beasiswa, masjid ini menyediakan minuman gratis untuk para pengunjung.

Bagian dalam Masjid Namira di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, yang kerap digunakan oleh pengunjung untuk swafoto.KOMPAS.com/Hamzah Bagian dalam Masjid Namira di Desa Jotosanur, Kecamatan Tikung, Lamongan, Jawa Timur, yang kerap digunakan oleh pengunjung untuk swafoto.
Waras mengatakan, Masjid Namira juga memiiki program Warung Subuh Gratis berupa sarapan bersama setiap Hari Minggu di teras masjid.

Para jemaah bisa memilih makanan kesukaan yang disediakan. Mulai dari nasi bungkus, lontong sayur, mie instan, aneka gorengan, hingga teh, kopi, dan susu.

“Untuk dana operasional masjid, berasal dari infaq dan pendapatan masjid, yang selebihnya ditanggung ketua yayasan (Helmy Riza),” tutur Suliono.

Dalam catatan pengurus Masjid Namira, operasional masjid per bulan membutuhkan biaya sekitar Rp 200 juta. Sedangkan dana infaq yang didapat dari para pengunjung dan jemaah, sekitar Rp 150 juta-an setiap bulannya.

Pembiayaan itu digunakan untuk berbagai kebutuhan. Mulai dari tagihan rekening listrik, air bersih, biaya perawatan dan kebersihan, serta upah 25 pekerja.

“Wajar bila pembiayaan sebesar itu, karena melihat perawatan dan jumlah pekerjanya memang membutuhkan biaya yang sangat besar. Sebab saya dengar, untuk setiap harinya Masjid Namira membutuhkan pasokan air tak kurang dari 40 truk tangki,” ucap Muji Santoso, salah satu warga Lamongan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com