Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Siswa SMK Kelautan soal Mahalnya Biaya Jadi Pelaut

Kompas.com - 15/11/2017, 19:32 WIB
M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Seorang pelajar SMK Kelautan Hang Tuah di Kota Kediri, Jawa Timur, bernama Eko mengadu ke Menteri Perhubungan Budi Karya soal mahalnya biaya untuk bisa menjadi seorang pelaut.

Curahan hati (curhat) itu disampaikan Eko secara langsung kepada menteri saat Budi Karya menjadi narasumber dalam Dialog Nasional Indonesia Sukses di Gedung Sasana Krida Surya Kencana, kompleks pabrik rokok PT Gudang Garam, Kota Kediri, Rabu (15/11/2017).

Eko mengatakan, selama ini gaji pelaut relatif kecil. Padahal, untuk bisa menjadi seorang pelaut, banyak syarat yang harus dipenuhi. Bahkan untuk mendapat approval atau sertifikasi pelaut, biayanya mencapai Rp 25 juta.

Biaya itu, menurut dia, akan susah dijangkau bagi calon pelaut yang berasal dari kalangan tidak mampu secara ekonomi.

"Ini solusinya bagaimana, Pak Menteri?" tanya Eko.

Menteri Budi Karya sontak kaget saat mendapati informasi itu. Menurut dia, biaya approval tidak mungkin semahal itu dan seharusnya lebih murah. Dia akan menelusuri informasi itu dan akan membuat kebijakan yang lebih terjangkau bagi calon pelaut.

"Approval enggak ada yang sampai Rp 25 juta. Kami akan buatkan sendiri karena tidak ada biaya segitu. Kalau perlu, Kemenhub akan datang lagi ke Kediri untuk mengurusi ini," ujar Menteri Budi.

Kementerian Perhubungan, kata Budi, sudah banyak melakukan program pengembangan sumber daya. Salah satunya dengan membentuk Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) untuk mengakomodasi para calon pelaut, calon masinis, dan calon pilot.

"Selain BPSDM, diklat-diklat juga banyak. Semua bisa gabung asal lulus tes yang ada," imbuh dia.

Baca juga: Budi Karya Anggap Wajar Masih Banyak Pungli di Kemenhub

Selain Budi Karya, narasumber lain dalam dialog tersebut yaitu Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dan Direktur PT Gudang Garam Istata Taswin Sidharta.

Dialog itu diikuti oleh 4.000 siswa SMK se-Kediri dan 4.000 wali murid. Tujuannya untuk menyerap aspirasi masyarakat sekaligus mendorong sinergi sekolah vokasi dan kalangan pelaku industri.

Kompas TV Pemerintah memastikan waktu bongkar muat alias dwelling time di pelabuhan tidak akan kembali molor di atas 3 hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com