Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bolak-balik ke Luar Negeri, Gubernur Bangka Belitung Jadi Sorotan

Kompas.com - 15/11/2017, 16:28 WIB
Heru Dahnur

Penulis

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Perjalanan dinas ke luar negeri yang dilakukan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Erzaldi Rosman dalam dua bulan terakhir dipertanyakan banyak pihak.

Salah satunya dari DPRD Kepulauan Bangka Belitung yang menilai perlu adanya laporan pertanggungjawaban terkait perjalanan yang telah dilakukan.

“Kami tentunya berpikir positif, tapi tetap harus ada penjelasan ke DPRD. Apa saja hubungan dinas itu dengan potensi daerah yang ada,” kata Ketua DPRD Kepulauan Bangka Belitung, Didit Srigusjaya, Selasa (14/11/2017).

Sebagai anggota DPRD, Didit mengaku belum menggunakan fasilitas perjalanan ke luar negeri. Ia menilai studi banding masih bisa dilakukan di dalam negeri.

“Seperti untuk usaha ekonomi kreatif bisa ke Bandung atau Solo, tak harus ke luar negeri,” ujar dia.

Didit mengatakan, perjalanan dinas gubernur yang menggunakan APBD maupun dana sponsor pihak ketiga patut dibuka transparan. Gubernur juga diminta berhati-hati dengan dana pihak ketiga karena dikhawatirkan sarat kepentingan.

Informasi yang dirangkum Kompas.com, biaya perjalanan dinas gubernur berbeda-beda tergantung negara tujuan. Sebagai contoh, kunjungan gubernur ke Australia diberi jatah 635 dollar per hari dan ke Abu Dhabi 459 dollar per hari.

Total sebanyak lima perjalanan dinas telah dilakukan gubernur, tiga di antaranya yakni ke Abu Dhabi, China, dan Australia, menggunakan kas daerah senilai Rp 200 juta. Sementara dua perjalanan lainnya, yaitu ke Malaysia dan London, dibiayai pihak ketiga.

Baca juga : Bangka Belitung Jadi Tuan Rumah Kejurnas 2017

Sementara itu, Wakil Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Abdul Fatah mengatakan, kunjungan gubernur ke luar negeri dalam rangka membahas kerja sama dan investasi. Beberapa potensi yang ditawarkan di antaranya kandungan mineral ikutan dan lada.

Adapun staf khusus gubernur, Bambang Arisatria, mengatakan, gubernur serius dalam merealisasikan program pembangunan yang telah dicanangkan, salah satunya bidang kerja sama luar negeri. Misalnya di London akan dibuka kantor khusus pemasaran lada ke Eropa.

“Seluruh eksportir lada di Bangka Belitung telah dikumpulkan untuk menyiapkan produk sesuai standar. Ini didukung program resi gudang yang memungkinkan petani untuk menyimpan lada mereka dengan aman dan menguntungkan,” ucap Bambang.

Kompas TV Anak-anak di Desa Kayubesi, Bangka Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, memiliki tempat belajar dan bermain gratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com