Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Elektabilitas Partai Golkar di Jawa Barat Terus Menurun 

Kompas.com - 15/11/2017, 15:50 WIB
Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi megakui elektabilitas Partai Golkar di Jawa Barat beberapa waktu ke belakang hingga saat ini terus merosot.

Dedi mengatakan, tren penurunan elektabilitas Partai berlambang pohon beringin itu terekam dalam beberapa hasil survei yang dicatat oleh Badan Pengendalian dan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar Jawa Barat.

"Bisa dilihat pada bulan kemarin itu posisi kita berada di angka 18 persen, sekarang di angka 12 persen. Artinya dalam waktu sebulan kita kehilangan 6 persen," kata Dedi di Bandung, Selasa (15/11/2017). 

Ditanya faktor penyebab penurunan elektabilitas Golkar di Jabar, Dedi enggan berkomentar banyak. Dia mempersilakan publik menilainya.

"Cukup lah publik yang memahami apa sih yang jadi faktor penurunan itu, biarkan publik yang menilai," katanya. 

Dedi berharap seluruh kader Partai Golkar di Jawa Barat tidak lagi terpecah belah dan bahu-membahu menaikkan kembali elektabilitas Partai Golkar agar bisa memenangkan kontestasi Pilkada Jawa Barat 2018 dan Pemilihan Legislatif 2019.  

"Enggak boleh lagi kita terus diam dan kemudian terbawa pada arus dimana Golkar mengalami penurunan elektabilitas yang terus-menerus. Jangan sampai elektabilitas ini menerpa Partai Golkar Jawa Barat agar jatuhnya tidak terlalu jauh. Karena ini akan menimbulkan implikasi yang cukup besar bagi Partai Golkar secara nasional," imbuhnya.

Baca juga : Akbar Tanjung Khawatir Golkar Kiamat Gara-gara Novanto

Penyebab penurunan

Pengamat Politik dari Lingkar Madani, Ray Rangkuti mengatakan, saat ini elektabilitas Partai Golkar di Jawa Barat terus menurun.

Ray menyebutkan, ada beberapa faktor yang membuat elektabilitas Partai Golkar anjlok di Jawa Barat. Yang pertama adalah ditetapkannya Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)

"Soal Setnov (jadi tersangka) itu sudah kelihatan sebagai gejala umum. Salah satu persoalan yang membuat elektabilitas Golkar menurun adalah kadernya banyak yang tertimpa kasus korupsi," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (15/11/2017).

Faktor lainnya yang membuat elektabilitas Partai Golkar turun di Jawa Barat adalah peralihan dukungan dalam ajang Pilkada Jawa Barat 2018. Menurut Ray, Partai Golkar dianggap tepat memberikan dukungan kepada Ridwan Kamil sebagai bakal calon gubernur jika tidak ada kader Partai Golkar yang bisa diusung lagi.

"Kalau punya kader sendiri, elektabilitasnya bagus, dikenal karena kinerjanya yang baik tapi tidak didukung itu namanya kebangetan," ujarnya.

Ray mengatakan Golkar seharusnya memprioritaskan Dedi Mulyadi sebagai kader partai untuk diusung dalam Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang, sebagai orang yang memiliki prestasi membesarkan Partai Golkar di Jawa Barat.

"Orang bagus dan kader partai harus ditonjolkan. DPP Partai Golkar ini memang kadang mencalonkan orang yang tidak karuan. Kalau budaya partai terus seperti ini, lama-lama orang tidak mau lagi bekerja untuk partai politik dan kaderisasi jadi tidak berjalan," tuturnya.

Ray menegaskan, dukungan Partai Golkar untuk Ridwan Kamil sebagai tokoh yang memiliki elektabilitas tertinggi di Jawa Barat memang tidak salah. Namun dalam kondisi ada kader partai yang menonjol dan memiliki daya saing, dukungan Partai Golkar kepada Ridwan Kamil menjadi tidak tepat.

"Dukungan Golkar ke Emil sangat tidak tepat karena Golkar punya kader bagus. Kalah menang urusan kedua. Urusan pertama partai menjadi pijakan kadernya," katanya.

Baca juga : Agar Citra Tak Tercoreng, Golkar Harus Tegas Sikapi Kasus Novanto

Selain itu, Ray menilai mesin politik Partai Golkar dipastikan tidak akan berjalan dengan baik pada proses pemenangan Pilkada Jawa Barat 2018 mendatang lantaran sebagian besar kader masih setia untuk mendukung Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

"Target bagi Golkar apa memindahkan dukungan? Memperkuat kader tidak, memperkuat basis dukungan juga tidak. Kalau tidak optimal, akan sangat sulit memenangkan Pilkda Jawa Barat karena dukungan setengah ke Dedi Mulyadi," tandasnya.

Kompas TV Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto Hari ini (9/11) menyerahkan surat keputusan dukungan pada Ridwan Kamil sebagai Cagub Jawa Barat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com