Dua Anggota Brimob Ditembak Kelompok Bersenjata, Satu Tewas

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dua anggota Brimob Den B Polda Papua tertembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di area Mile 69 Freeport Indonesia, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.

Satu di antara anggota Brimob yang tertembak dikabarkan meninggal dunia, Rabu (15/11/2017).

Adapun nama korban meninggal dunia tersebut yakni Brigpol Firman BKO Tim Khusus Polres Mimika. Sedangkan satu rekannya yang ikut tertembak yakni Bripka Rumtge Yongky Ateng BKO Tim Khusus Polres Mimika.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Mustofa Kamal mengungkapkan, peristiwa itu terjadi ketika anggota melakukan patroli dan penyelidikan terhadap penembakan mobil Freeport sehari sebelumnya di Mile 69.

"Insiden penembakan itu terjadi pukul 03.50 WIT. Saat itu anggota Brimob yang sedang patroli menelusuri perbukitan di daerah mile 69. Kelompok KKB tiba-tiba menyerang mereka," tuturnya.

(Baca juga : 4 Anggota Brimob Tertembak saat Evakuasi Jenazah Briptu Berry )

Atas insiden itu, ungkap Kamal, dua orang personel yang melaksanakan patroli atau penyelidikan tertembak.

"Brigadir Firman gugur dan Bripka Yongky Rumte selamat atas luka tembak pada punggung yang dialaminya," ujarnya.

Kamal menyebutkan, korban luka telah dievakuasi ke Rumah Sakit Tembagapura untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara jenazah korban Brigadir Firman tengah dilakukan evakuasi ke Timika.

"Kami juga masih berkoordinasi dengan pihak keluarga terkait pemakaman korban Brigadir Firman, apakah dilakukan di Timika atau di Kota Jayapura," tambahnya.

(Baca juga : Jenazah Briptu Berry Anggota Brimob yang Tewas Tertembak di Papua Tiba di Rumah )

Berdasarkan data Bidang Humas Polda Papua, dari 21 Oktober hingga kini, telah terjadi 12 kali aksi penembakan. Aksi KKB itu mengakibatkan 11 korban luka dan satu korban meninggal dunia yakni anggota Brimob Detasemen B Timika Briptu Berry Pramana Putra.

Sementara 11 korban luka terdiri dari enam anggota brimob detasemen B Timika, satu tenaga dokter, tiga karyawan freeport, seorang supir Rumah Sakit Waa Banti, dan salah seorang warga setempat bernama Serina Kobogau.