JAYAPURA, KOMPAS.com — Kurang lebih sepekan sudah penyanderaan dilakukan kelompok kriminal bersenjata di area Freeport, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua. Kini kondisi para sandera mulai memprihatinkan.
Salah satunya dialami salah seorang pria asal Pulau Jawa bernama Sugiyono. Dia jatuh sakit dan stres akibat disandera di Kampung Kimbely.
Sugiyono berhasil keluar kampung berkat bantuan mama-mama penduduk lokal. Selama 3 jam, para mama ini memikul Sugiyono menuju Tembagapura untuk mendapatkan pertolongan medis.
"Dia digotong mama-mama yang hendak mengambil bahan makanan yang disediakan pemerintah. Saat tiba di Temabagapura, Sugiyono memiliki fisik yang sangat lemah dan juga stres,” kata Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih Kolonel Inf Muhamad Aidi, Selasa (14/11/2017) sore.
Menurut Aidi, selama ini Sugiyono mendulang emas secara tradisional sejak tahun 2009 dan tinggal di rumah kepala suku setempat sehingga dia diberi izin keluar dari Kimbely untuk mendapat pertolongan medis.
“Saat ini Sugiyono berada di Rumah Sakit Tembagapura untuk mendapat pertolongan. Diduga, penyebab Sugiyono stres lantaran tak diberikan akses keluar kampung selama ini, apalagi informasinya mereka dijaga oleh anggota Tentara Papua Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN OPM) yang dilengkapi senjata api. Dari pengakuannya, selama ini mereka hanya mengonsumsi hasil kebun masyarakat karena warung di sana sudah ditutup,” katanya.
Baca juga: Komandan KKB Klaim 3.000 Anggotanya Kuasai Tembagapura di Papua
Aidi menambahkan, panyanderaan masih berlangsung di sana. Para penyandera kehabisan logistik. Lalu mereka meminta mama-mama penduduk lokal untuk mengambil bahan makanan yang disediakan pemerintah di kota.
“Hanya mama-mama yang diberi izin keluar, tetapi mereka juga dapat ancaman, apabila mama-mama yang mengambil bahan makanan memberikan ancaman kepada kelompok TPN OPM ini, nyawa keluarga mereka penggantinya,” kata Aidi.
Baca juga : 1.500 Lembar Maklumat Kapolda Papua Disebar di Udara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.