Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kunjungan ke Imogiri, Prabowo Lantunkan Tahlil di Makam Sultan Agung

Kompas.com - 13/11/2017, 19:18 WIB
Markus Yuwono

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan ziarah ke makam Sultan Agung Hanyokro Kusumo. Saat ziarah itu, Prabowo menyempatkan diri membacakan tahlil dan tabur bunga.

"Tadi Pak Prabowo hanya ke makam Sultan Agung, ke sini (Kompleks Makam Hamengku Buwono IX) makan siang. Tadi tahlil dan tabur bunga untuk doa pribadi beliau, saya sendiri kurang mengetahui ya," kata Pengageng Puroloyo Kotagede dan Imogiri KRT Hastononingrat saat ditemui seusai Prabowo melakukan ziarah, Senin (13/11/2017).

Setelah melakukan ziarah, Prabowo menyempatkan diri menyantap makanan khas Jawa, yakni ayam ingkung dan nasi gurih. Prabowo datang bersama antara lain kakak kandungnya, Mariyani; pamannya; Sekjen Gerindra Ahmad Muzani; dan abdi dalem yang ikut menyantap hidangan makan siang.

Adapun keluarga Prabowo sudah beberapa kali mengunjungi makam Imogiri, yang terakhir yaitu Hasyim Djoyohadikusumo. "Ke sini cuma makan, tidak masuk ke makam HB IX," kata dia.

Baca juga: Rangkaian Kegiatan Prabowo di Kompleks Makam Imogiri

Sementara itu, Lurah Makam Raja Imogiri, Mas Penewu Jogowasito, menambahkan, makanan yang disajikan yakni Ayam Jawa Jantan yang dibuat ingkung, nasi gurih, beserta lauk-pauk lainnya, atau dikenal dengan nama Sekul Suci Ulam Sari.

Selain itu, ada juga kue apem, ketan, dan pisang raja atau yang dikenal dengan pisang sanggan.

"Budaya tradisional (makanan) masih dilestarikan sampai sekarang karena ini merupakan budaya leluhur," kata Jogowasito.

Dia menjelaskan, ada 24 orang raja yang dimakamkan di Kompleks Makam Raja Imogiri. Ada dua raja yang tidak dimakamkan di Imogiri karena kondisinya tidak memungkinkan.

Pertama, yaitu Sunan Amangkurat I yang dimakamkan di Tegalarum, dekat Tegal, karena wafat di Wanayasa dalam perjalanannya mencari bantuan ke Batavia. Kedua, yaitu Sultan Hamengku Buwono II yang dimakamkan di Pasareyan Hastana Kitha Ageng, Kotagede. 

Untuk diketahui, makam raja Imogiri dikelilingi tembok setebal 1,5 meter dengan corak khas Jawa. Makam ini dibangun oleh Sultan Agung pada tahun 1632. Saat ini makam Imogiri dibagi menjadi tiga bagian besar utama.

Kemudian, dibagi lagi menjadi beberapa bagian makam kecil, yakni Sultan Agungan, Pakubuwanan, Bagusan/Kasuwargan, Astana Luhur, Girimulya, Kasuwargan, Besiyaran, dan Saptarengga.

"Makam Sultan Agung ada di tengah atau bangunan utamanya, baru samping kiri makam Raja Kraton Kasunanan Solo dan kanannya Kasultanan Yogyakarta," jelas dia.

Kompas TV Apa peninggalan Sultan Agung Hanyokrokusumo di Makam Imogiri?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com