Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rudal Pasopati Karya Tim Peluru Kendali UGM Sukses Jalani Uji Terbang

Kompas.com - 13/11/2017, 11:48 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Tim peluru kendali (rudal) dari grup riset Aeronautika Universitas Gadjah Mada (UGM) sukses melakukan uji terbang rudal penelitian generasi pertama. 

Ketua penelitian Dr Gesang Nugroho mengatakan, uji terbang rudal Pasopati dilakukan di Lapangan Udara Gading, Wonosari, Yogyakarta. Uji terbang ini bekerjasama dengan Lanud Adisutjipto sebagai pengelola Lapangan Udara Gading.

"Uji terbang berhasil dilakukan satu hari setelah Hari Pahlawan kemarin di Lapangan Udara Gading. Uji terbang dilakukan pada pagi hari," ucap Ketua penelitian Dr Gesang Nugroho dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (13/11/2017).

Gesang menyampaikan, penelitian ini didanai Kemenristekdikti. Di tahun pertama 2017, penelitian difokuskan pada desain dan manufaktur rudal dengan jarak tempuh 30 Km hingga 50 km.

"Di tahun ketiga, jarak tempuh dan akurasi terus ditingkatkan mencapai target 100 km. Rudal elektrik tahun pertama ini didesain untuk dapat melakukan misi penyerangan target atau sasaran diam dengan terbang rendah agar tidak terdeteksi radar," ucapnya.

(Baca juga : UGM Kembangkan Makanan Olahan Dendeng Bebek Madu)

Rudal Pasopati yang dikembangkan, mempunyai beberapa data, yaitu penggerak elektrik menggunakan Electric Ducted Fan (EDF), jarak jangkauan sejauh 30-50 km, kecepatan jelajah berkisar 100-200 km/jam dan mampu membawa payload kurang lebih 2 kg. 

Desain rudal Pasopati, sambung dia, sudah menyelesaikan tahap Design Requirement and Objective (DRO), conseptual design, preliminary design, dan terakhir detail design.

Ia menjelaskan, Pasopati merupakan nama senjata Arjuna dalam tokoh pewayangan. Pasopati merupakan anak panah yang mampu melesat dengan kecepatan, akurasi, dan kemampuan yang luar biasa.

"Senjata Arjuna inilah yang menginspirasi tim UGM menamai rudal dengan Pasopati," ungkapnya.

Rudal Pasopati generasi pertama ini memiliki panjang 170 cm, diameter 17 cm, berat kosong 0,9 kg. Penggunaan electric ducted fan (EDF) dipilih karena memiliki karakteristik yang mirip dengan turbojet namun memiliki keuntungan tambahan yaitu lebih mudah dikendalikan.

(Baca juga : Maksimalkan Hasil Tangkapan Nelayan, Mahasiswa UGM Ciptakan Mr Krabs)

Selain itu, penggunaan EDF pada tahap awal ditujukan untuk mendapat data kendali untuk perkembangan selanjutnya. Tim rudal UGM beranggotakan M Agung Bramantya, Iswandi, dan Isnan Nur Rifai.

Sementara itu, M Agung Bramantya yang memimpin uji terbang Rudal Pasopati menambahkan, ada empat mahasiswa bimbingannya yang turut serta dalam uji terbang yakni Ivan, Ghani, Yosua, dan Andika.

"Saat uji coba rudal berhasil take off dan terbang dengan stabil. Rudal Pasopati mampu menyelesaikan misi jelajah secara autonomus dengan ketinggian 100 m, kecepatan maksimum 130 km/jam dan jarak 5 km untuk waktu terbang sekitar 3 menit," bebernya.

Penelitian rudal merupakan hal strategis yang harus dikuasai suatu bangsa yang ingin berdaulat. Para peneliti di UGM yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa dari berbagai fakultas telah memulai dan sukses melakukan uji terbang rudal Pasopati generasi pertama. 

UGM dalam hal ini grup riset Aeronatika membuka peluang seluas-luasnya untuk bekerjasama dalam pengembangan riset dan teknologi dirgantara dari semua pihak demi kedaulatan bangsa.

"Rencana ke depan akan menambah jarak tempuh dengan menggunakan pendorong turbojet, menguji kecepatan maksimum, menambah akurasi dan membuat sistem produksi yang lebih efisien," pungkasnya. 

Kompas TV Meski mengapresiasi, para peneliti Pukat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta juga mempertanyakan kebijakan penyidik KPK yang tidak menahan Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com