Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UU Usang dan Ujaran Kebencian Akan Dibahas dalam Munas NU di Lombok

Kompas.com - 12/11/2017, 00:04 WIB
Farid Assifa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama akan menggelar konferensi besar dan musyawarah nasional di Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 23 hingga 25 November mendatang.

Musyawarah nasional (munas) dan konferensi besar (konbes) tersebut akan membahas beberapa hal yang menyangkut kebangsaan dan keagamaan. Beberapa di antaranya adalah rancangan KUHP dan RUU lainnya yang menjadi perhatian publik, penyalahgunaan frekuensi publik, investasi dana haji, fikih disabilitas, ujaran kebencian dalam berdakwah, redistribusi lahan dan sebagainya.

Sebagian tema tadi sudah dibahas dalam pra munas tersebut sudah dibahas dalam pra-Munas dan Konbes yang berlangsung di berbagai daerah, yaitu di Palangkaraya, Lampung, Manado, dan Purwakarta.

Ketua Panitia Munas Robikin Emhas mengatakan, tema RUU KUHP dan undang-undang menjadi salah satu bahasan penting dalam munas dan konbes NU. Dia menilai, banyak undang-undang yang berlaku saat ini sudah tidak relevan dengan perkembangan zaman. Sebagian besar aturan tersebut dibuat pada masa penjajahan Belanda.

Dia mengakui memang sejak 1986, DPR selalu membahas masalah undang-undang yang sudah tidak relevan dengan kondisi zaman, namun tidak tuntas.

Baca juga : Karding: NU Besar, tetapi Hanya Dimanfaatkan...

Lalu masalah ujaran kebencian dalam berdakwah pun akan dibahas dalam musyawarah akbar NU itu. Robikin menyebutkan saat ini marak mimbar keagamaan disalahgunakan untuk menebar kebencian dan fitnah demi tujuan politik.

“NU akan membahas hukum, bagaimana penggunaan mimbar yang mulia untuk ujaran kebencian,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (11/11/2017).

Materi lain yang dibahas dalam Munas dan Konbes adalah penyalahgunaan frekuensi publik yang dijadikan alat kampanye golongan tertentu. Lalu investasi dana haji agar produktif. Kemudian status hak anak di luar pernikahan yang akan dibahas dalam perspektif keagamaan.

Bahasa selanjutnya adalah fikih disabilitas. NU menilai, selama ini fasilitas ibadah seperti masjid, gereja dan lainnya belum ramah bagi penyandang disabilitas.

Baca juga : Said Aqil: NU Ada di Belakang KPK

Redistribusi lahan juga sangat penting dibahas karena itu persoalan kesejahteraan masyarakat.

Kompas TV Dukungan untuk Perppu Ormas dinyatakan ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Said Aqil Siroj.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com