Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masuk Musim Penghujan, Ganjar Pastikan Jateng Siap Hadapi Bencana

Kompas.com - 11/11/2017, 12:55 WIB
Josephus Primus

Penulis

SEMARANG, KOMPAS,com - Memasuki musim penghujan tahun ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan pihaknya sudah siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam.

Hal itu disampaikan Ganjar saat ditemui wartawan di Semarang, Sabtu (11/11/2017). Menurut dia, sejumlah persiapan menghadapi musim penghujan tahun ini sudah dilakukan secara matang.

"Sudah siap, sejumlah dinas dan instansi terkait sampai kepada masyarakat tingkat bawah sudah kami persiapkan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam," kata Ganjar.

Dinas ESDM lanjut dia sudah menyampaikan titik-titik rawan bencana, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika juga sudah menyampaikan informasi mengenai perkembangan cuaca.

"Instansi lain seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) juga sudah memiliki peta dan data terkait daerah-daerah yang rawan bencana sehingga kesiapan sudah matang," imbuhnya.

Saat ini lanjut dia, pihaknya akan terus mendorong masyarakat khususnya komunitas pengurangan risiko bencana di semua daerah agar waspada.

"Saya juga meminta kepala daerah mulai bupati, wali kota, hingga tingkat RT yang daerahnya masuk daerah rawan agar selalu waspada," imbuh dia.

Ganjar juga meminta masyarakat Jawa Tengah waspada dengan cuaca seperti saat ini. Sebab menurutnya, bencana bisa saja terjadi di mana saja dan kapan saja.

Sebelumnya, ada musibah puting beliung di Banjarnegara yang merobohkan beringin besar serta menimbulkan korban jiwa. Menurut Ganjar, kejadian itu harus menjadi pembelajaran agar warga tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan disertai angin kencang.

"Selain perintah langsung kepada pejabat daerah agar melakukan pengawasan dan kesiapan, saya juga selalu mewanti-wanti mereka untuk menggunakan media sosial dalam informasi kebencanaannya, jadi biar masyarakat lebih sadar dan siaga akan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi," pungkasnya.

Lima daerah

Sementara itu, BPBD Jawa Tengah telah menetapkan lima daerah di Jawa Tengah dinyatakan rawan bencana saat musim penghujan tahun ini. Lima kabupaten di Jateng yang rawan bencana itu yakni Purworejo, Banyumas, Kebumen, Banjarnegara, dan Cilacap.  "Di Banjarnegara misalnya, potensi bencana longsornya telah merata di 18 kecamatan," kata Kepala BPBD Jawa Tengah, Sarwa Pramana.

Tingginya kemungkinan bencana di lima daerah itu lanjut Sarwa disebabkan adanya pergerakan tanah di sejumlah rumah warga. Apalagi,  citra satelit BMKG mendeteksi curah hujan yang mengguyur di lima wilayah tersebut cukup tinggi.

"Kenapa kami menetapkan lima daerah itu rawan longsor, karena di sana ada gerakan tanah di rumah-rumah warga," ungkapnya.

Namun, ia memastikan bahwa jalur evakuasi menuju areal aman telah dibuat oleh para relawan BPBD. Hal yang sama dengan  sosialisasi bahaya longsor, kata Sarwa sembari menambahkan saat ini sudah dilakukan secara berkelanjutan.

Pihaknya juga telah mengoptimalkan early warning system (EWS) untuk mendeteksi tanah longsor sedini mungkin di lima kabupaten itu. "Namun kami baru bisa memasang satu EWS di tiap wilayah karena terbentur mahalnya alat tersebut serta terbatasnya alokasi APBD dari pemerintah provinsi. Kemampuan dana kami membuat kami tidak bisa berbuat banyak," terangnya.

Meski begitu, ia berharap dengan daya dukung yang serba terbatas, masyarakat mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana tersebut. BPBD, menurutnya, saat ini sudah memperkuat persediaan logistik di gudang kantornya.

"Dana logistik senilai Rp 486 juta juga sudah digelontorkan ke setiap kabupaten/kota. Kami punya cadangan (logistik) sangat banyak untuk mengatasi longsor saat hujan lebat," pungkasnya. (KONTRIBUTOR JAWA TENGAH/ANDI KAPRABOWO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com