Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal 3 Sosok Tentara Jepang yang Membantu Indonesia Usir Belanda

Kompas.com - 10/11/2017, 06:57 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

GARUT, KOMPAS.com - Taman Makam Pahlawan Garut yang ada di Kampung Tenjolaya Kelurahan Jayawaras Kecamatan Tarogong Kidul, bukan hanya menjadi tempat istirahat terakhir pejuang Indonesia. 

Ternyata Taman Makam Pahlawan Garut menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi tiga tentara Jepang yang satu di antaranya berdarah Korea.

Ketiganya dimakamkan di tempat itu karena ikut berjuang bersama rakyat Indonesia menghalau tentara Belanda pada agresi militer Belanda kedua tahun 1948.

Ketiganya adalah Yang Chil Seong yang masih berdarah Korea yang dalam nama Jepang disebut Tanagawa, Aoki, serta Hasegawa.

(Baca juga : Hari Pahlawan, Veteran Perang Gratis Naik Kereta Api )

Iman Sukirman, penjaga Taman Makam Pahlawan Tenjolaya mengungkapkan, Yang Chil Seong, merupakan seorang prajurit yang ahli dalam membuat bom. Sementara, Aoki dan Hasegawa merupakan ahli strategi perang.

Ketiganya, selain bergabung berjuang bersama rakyat Indonesia, juga menyatakan masuk Agama Islam dan mengganti nama mereka.

Tanagawa menjadi Komarudin, sementara Aoki menjadi Abu Bakar, dan Hasegawa menjadi Usman yang diambil dari nama sahabat Nabi Muhammad SAW.

Iman menceritakan, ketiga tentara Jepang tersebut, bergabung dengan pasukan yang diberi nama Pasukan Pangeran Papak yang bermarkas di Kecamatan Wanaraja.

Bahkan, Tanagawa sempat menikahi gadis Wanaraja. Bersama pasukan Pangeran Papak, ketiganya berhasil menghalau tentara Belanda masuk ke Garut saat agresi militer Belanda yang kedua.

"Sebelumnya dimakamkan di Pasir Pogor, sejak tahun 1982, ketiganya dipindahkan ke TMP Tenjolaya,"jelas Iman saat ditemui Kamis (9/11/2017) di Taman Makam Pahlawan Tenjolaya.

(Baca juga : Hari Pahlawan, Veteran Upacara Hingga Nobar Merah Putih Memanggil )

Menurut Iman, dari sejarah yang diketahuinya, tiga tentara tersebut, memegang peranan kunci dalam menghalau Belanda masuk ke Garut.

Tanagawa, dengan keahliannya membuat bom, berhasil menghancurkan jembatan PTG yang saat ini dikenal dengan jembatan Kerkhof yang ada di jalan Perintis Kemerdekaan.

Strategi menghancurkan jembatan sendiri, merupakan strategi dari Aoki dan Hasegawa yang dilaksanakan oleh Tanagawa.

Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa melakukan doa bersama dengan siswa STKQ Al Hikam Depok di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017). Kegiatan ini untuk memeringati Hari Kesaktian Pancasila. KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Menteri Sosial Republik Indonesia, Khofifah Indar Parawansa melakukan doa bersama dengan siswa STKQ Al Hikam Depok di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (2/10/2017). Kegiatan ini untuk memeringati Hari Kesaktian Pancasila.
Iman mengungkapkan, ketiga tentara Jepang tersebut, meninggal di tangan prajurit Belanda setelah mereka tertangkap bersama dua prajurit Indonesia di kawasan Gunung Dora Kecamatan Sucinaraja yang berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya.

"Mereka bersembunyi di Gunung Dora, bisa tertangkap setelah ada orang yang membocorkan keberadaan mereka," jelasnya.

(Baca juga : Hari Pahlawan, Rumah Pejuang Dwikora Ini Dibongkar Tentara )

Halaman:


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com