Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 10/11/2017, 06:14 WIB
|
EditorReni Susanti

KEDIRI, KOMPAS.com - Para pengagum pahlawan Nasional Tan Malaka yang tergabung dalam Tan Malaka Institute mendesak pemerintah segera memberikan hak dasar atas melekatnya status pahlawan nasional kepadanya.

Hal tersebut disampaikan Khotibul Umam Wiranu, Direktur Eksekutif Malaka Institute saat menziarahi makam Tan Malaka di Selopanggung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Kamis (9/11/2017), untuk menyambut Peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Hak-hak dasar itu, kata Umam, di antaranya berupa pemugaran makam pemilik nama asli Sutan Ibrahim bergelar Datuk Tan Malaka. Itu dilakukan agar bisa lebih merepresentasikan sebagai makam pahlawan nasional.

"Hak lainnya adalah perhatian kepada keluarga ahli waris Tan Malaka," ujarnya.

(Baca juga : Ini yang Membuat Keluarga Yakin Makam Tan Malaka di Selopanggung )

Hak yang tidak kalah pentingnya juga, sambung Khotibul adalah hak masuknya sejarah Tan Malaka dalam materi ajar pada kurikulum pendidikan nasional.

Sebab, berbeda dengan para pahlawan nasional lainnya, selama ini materi tentang Tan Malaka tidak bisa ditemui dalam kurikulum nasional. Padahal Tan Malaka dianggap sebagai peletak dasar republik.

"Justru materi bacaan itu dari sumber lain," imbuhnya.

Makam Tan Malaka di Selopanggung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. (KOMPAS.com/M.Agus Fauzul Hakim).Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim Makam Tan Malaka di Selopanggung, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. (KOMPAS.com/M.Agus Fauzul Hakim).
Karena itu, menurutnya pemerintah juga sudah selayaknya mendirikan monumen pahlawan Tan Malaka sebagai bentuk apresiasi. Apalagi Kediri juga banyak pahlawan besar lainnya.

Untuk diketahui, makam pahlawan nasional asal Sumatera Barat itu berada di Selopanggung kawasan Lereng Gunung Wilis. Di lereng tersebut penulis buku Madilog ini diyakini tewas ditembak oleh tentara pada tahun 1949 silam.

(Baca juga : Sebongkah Tanah Jadi Simbol Pemindahan Makam Tan Malaka )

Penelusuran kebenaran makam itu sudah pernah dilakukan bahkan dengan penelitian sampel DNA. Keluarga juga sudah meyakininya sebagai makam Tan Malaka.

Pada Februari 2017, ahli waris Tan Malaka datang ke Kediri berencana memindahkan makamnya ke Suliki, Sumatera Barat. Namun rencana itu urung dilakukan dan berakhir dengan pemindahan secara simbolik dengan pengambilan segenggam tanah makam.

Kompas TV Belum 12 jam setelah menikahkan putrinya, Presiden Joko Widodo sudah kembali beraktivitas seperti biasa.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke