Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Pahlawan, Rumah Pejuang Dwikora Ini Dibongkar Tentara

Kompas.com - 09/11/2017, 17:21 WIB
Markus Yuwono

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Broto Wiyono (74), warga Semanu Tengah, Semanu, Gunungkidul, Yogyakarta, tampak sumringah ketika beberapa tentara dari Kodim 0730 Gunungkidul mendatanganinya. 

Ia bahagia karena para tentara itu akan membedah rumahnya. Broto merupakan satu dari 114 Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI), yang mendapatkan program bedah rumah tahun 2017.

"Monggo silakan minum tehnya dulu," ujar Broto menyapa para tentara, Kamis (9/11/2017).

Bapak lima anak ini tercatat sebagai salah satu pejuang dalam Dwi Komando Rakyat atau Dwikora era 1962 hingga 1966. Dia bertugas di sekitar Kepulauan Riau.

(Baca juga : Hari Pahlawan, Veteran Perang Gratis Naik Kereta Api)

 

Dwikora merupakan perang yang berawal dari keinginan Federasi Malaya atau lebih dikenal Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1961 untuk menggabungkan Brunei, Sabah, dan Sarawak ke dalam Federasi Malaysia yang tidak sesuai dengan Persetujuan Manila.

Oleh Presiden Soekarno, keinginan tersebut ditentang. Soekarno menganggap hal tersebut bentuk kolonialisme baru di kawasan Asia Tenggara dan ujungnya hanya menjadi boneka Inggris. Akhirnya saat itu Soekarno mengirim tentara dan relawan.

"Saat itu saya mendaftarkan diri sebagai relawan di Yogyakarta. Harus menjalani seleksi selama 1 bulan di sana, dilanjutkan di Klaten selama 3 bulan, dan bertugas di sekitar Kepulauan Riau selama 28 bulan," ucapnya.

Masih segar di ingatan suami Suwarsinem ini, saat dirinya bertugas di tengah laut bersama beberapa temannya. "Saya sering di tengah lautan," imbuhnya.

Setelah pensiun, ia bekerja sebagai petani dan membesarkan anak-anaknya. Oleh pemerintah setiap bulan menerima pensiun sebesar Rp 1.400.000. Dengan keterbatasan ini dirinya mengesampingkan memperbaiki rumahnya.

(Baca juga : Hari Pahlawan, Veteran Upacara Hingga Nobar Merah Putih Memanggil)

 

Sebagian rumahnya masih terbuat dari bambu dan kayu. "Saya bersyukur karena dapat bantuan (pembuatan rumah) ini sehingga ke depan rumah tidak lagi bocor," ucapnya.

Komandan Kodim 0730 Gunungkidul, Letkol Inf Muhammad Taufik Hanif mengatakan, dalam menghargai para perjuang kemerdekaan dan para veteran, pihaknya memberikan bantuan berupa Bedah Rumah Veteran.

"Di sini datanya ada 114 orang veteran, dari survei lapangan untuk tahun ini ada 9 orang yang rumahnya dibedah. Hal ini berdasarkan survei di lapangan dan dicari untuk yang benar-benar membutuhkan," ungkapnya.

Setiap rumah, lanjut dia, diberikan bantuan sebesar Rp 40 juta. "Sebagian sudah diserahkan, lainnya dalam proses pembangunan, targetnya Desember," pungkasnya. 

Kompas TV Mengenal Lebih Dekat Situs Bersejarah di Aceh
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com