SURABAYA, KOMPAS.com - Lembaga Konsultan Politik IT Research Politic Consultant (IPOL) Indonesia mencermati respons media terhadap bursa calon pendamping Khofifah Indar Parawansah di Pilkada Jatim 2018.
Riset menggunakan pendekatan Teknologi Politik Big Data Ipol Media Monitoring yang mampu melacak tren pemberitaan media berdasarkan index, sentimen, influencer, passion, tone, dan sebaran pemberitaan di berbagai daerah.
"Riset kami memantau pemberitaan dan pergerakan isu dan manuver politik terkait Pilgub Jatim di 2.550 media online dan 190-an media massa cetak, serta obrolan di sosial media," ujar CEO IPOL Indonesia, Petrus Hariyanto, Selasa (7/11/2017).
Hasil dari riset, hingga Senin (6/11/2017) pukul 24.00 WIB, sambung Petrus, memosisikan tiga figur teratas, yakni Emil Elistyanto Dardak (Bupati Trenggalek) dengan probabilitas 38,9 persen.
(Baca juga : Emil Dardak Minta Baliho Bergambar Khofifah-Emil Diturunkan)
Lalu Ipong Muchlisoni (Bupati Ponorogo) di peringkat kedua dengan poin 37,6 persen. Sementara nama terakhir adalah Hasan Aminuddin dengan probabilitas 33,7 persen.
"Sentimen positif ini setidaknya menjadi indikator bahwa publik banyak mengharap Emil Dardak menjadi wakil Khofifah," ujarnya.
Emil mencerminkan sosok kepala daerah yang populer di pemilih milenial, profesional, cerdas, simbol cawagub yang banyak disukai kaum hawa dan banyak diterima kalangan.
(Baca juga : Cari Pendamping Khofifah, Golkar Jalin Komunikasi dengan Emil Dardak)
Sentimen Analisis yg dilakukan IPOL, sambung dia, melalui metode news analytic dengan pendekatan konten berdasakan parameter kecenderungan pemberitaan.
Pada Pilkada Serentak 2018, lembaganya memonitor dan memetakan digital konten yang berserakan di dunia maya. Hasilnya dirangkum dalam dashboard layanan digital.