JAYAPURA, KOMPAS.com — Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Boy Rafli Amar tak gentar menghadapi kelompok kriminal bersenjata yang melakukan berbagai macam aksi teror di wilayah pertambangan Freeport sejak 17 Agustus 2017.
Boy menjelaskan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menunjukkan kekuatan dan lokasi yang mereka kuasai di area Freeport. Mereka memperlihatkan kekuatannya lewat video yang diunggah di media sosial seperti Facebook.
Namun, hal itu tak membuat aparat polisi dan TNI berhenti melakukan pengejaran.
“Saya belum lihat video yang mereka unggah. Kalau mereka pamer kekuatan, kita hadapi. Itu media sosial, tak perlu kita hadapi aksi mereka di dunia maya. Kita hanya fokus pengejaran ke KKB,” ungkapnya ketika dihubungi, Selasa (7/11/2017).
(Baca juga: Terjadi Kontak Senjata antara Brimob dan Kelompok Bersenjata di Papua )
Mantan Kadiv Humas Mabes Polri itu membeberkan, saat ini tim gabungan TNI tengah melaksanakan operasi terpadu, yakni operasi khusus untuk pengejaran terhadap kelompok-kelompok ini.
“Operasi terpadu sudah kami lakukan. Operasi ini tegas melumpuhkan mereka. Kami akan lumpuhkan mereka,” ucapnya.
“Belum ada yang mengungsi. Masyarakat di sana masih beraktivitas seperti biasa. Hanya saja, KKB menguasai kampung-kampung itu. Mereka berbaur dengan masyarakat, guna menghindar dari pengejaran masyarakat,” paparnya.
(Baca juga: 4 Anggota Brimob Tertembak saat Evakuasi Jenazah Briptu Berry )
Menurut dia, motif KKB ini murni aksi kriminal yang mengancam siapa saja. “Mereka bukan saja meneror pegawai Freeport dan aparat, mereka juga meneror masyarakat. Itu murni perbuatan kriminal dan kita akan lumpuhkan mereka,” ujarnya.
Ia memperkirakan, 200 personel gabungan TNI dan Polri melakukan operasi pengejaran terhadap KKB dengan sandi operasi terpadu. “Kita akan melakukan operasi ini sampai kelompok ini benar-benar berhasil kita amankan,” ujarnya.
Berita sebelumnya, sejak 17 Agusutus lalu, KKB melakukan penembakan terhadap mobil Freeport tujuh kali dan melukai dua karyawan Freeport.
Baru-baru ini mereka menembak pasukan amole yang melakukan pengamanan di wilayah Freeport. Akibatnya, tujuh orang tertembak dan satu di antaranya tewas.
Tak habis sampai di situ, KKB kini juga meneror masyarakat mulai dari mobil ambulans yang mengangkut ibu baru menjalani persalinan yang diberondong peluru sampai dengan pemerkosaan seorang warga dan pembakaran lima kios milik warga.